"Terlalu dini untuk menyimpulkan, tapi beberapa kemungkinannya adalah pencurian disertai pemberatan hingga mengakibatkan korban kehilangan nyawa. Atau ini murni kasus pembunuhan," tambahnya.
3. Terduga pelaku terekam CCTV
Selain melakukan pemeriksaan kepada jenazah korban, dalam penyelidikan itu polisi juga menghimpun keterangan dari saksi dan memeriksa rekaman CCTV.
Hasilnya, dalam rekaman CCTV tersebut terlihat sosok yang diduga pelaku pembunuhan.
"Terekam sosok yang kami curigai sebagai pelaku sedang mencari uang di loker (meja) kasir. Baru satu orang yang terlihat," ujar Leo.
Namun demikian, pihaknya mengaku belum bisa mengidentifikasi terhadap sosok yang tertangkap kamera CCTV tersebut.
Sementara di lokasi kejadian itu, polisi juga mengamankan barang bukti berupa lakban dan gagang cangkul yang diduga untuk menganiaya korban.
"Ada lakban yang diduga digunakan untuk mengikat korban. Ada juga gagang cangkul," ungkapnya.
Untuk mengungkap kasus tersebut, polisi masih membutuhkan waktu guna melakukan pendalaman penyelidikan.
4. Pernah Kehilangan Rp 1 Miliar
Bisri Efendi, pemilik toko di Blitar, Jawa Timur, yang ditemukan tewas di dalam tokonya, mengaku kehilangan uang sebesar Rp 1 miliar sekitar sebulan lalu.
Baca juga: Kisah Pilu 2 Bocah di Karawang, Ibu Meninggal, Ayah Sakit Jiwa, Kakak Dihajar Massa Disangka Maling
Adik kandung Bisri, Siswanto, mengatakan kakaknya sempat mengeluh kehilangan uang sekitar satu bulan lalu, tapi tidak membuat laporan ke polisi.
"Kehilangan uang sebesar itu dia (Bisri) tidak mau lapor polisi," ujar Siswanto kepada wartawan di sekitar lokasi kejadian, Sabtu (27/2/2021).
Siswanto menduga kakaknya sebenarnya sudah tahu pelaku yang mengambil uangnya.
Namun, Bisri tidak ingin pelaku mendapatkan sanksi hukum jika dirinya membuat laporan polisi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Fakta Pembunuhan Pemilik Toko di Blitar, Tangan Korban Terikat dan Terduga Pelaku Terekam CCTV"
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pemilik Toko di Blitar Ditemukan Tewas dengan Terikat, Pernah Kehilangan Rp 1 Miliar