Ia juga masih mempunyai rumah di kampung tersebut yang tiap hari ia bersihkan.
"Masjidnya masih dipake, masih bersih. Dhuhur juga masih dipakai, kadang orang ke sawah juga mampir ke situ untuk ibadah," terang Ipin.
Baca juga: Foto-foto Sepinya Kampung Sumbulan Ponorogo yang Tak Berpenghuni karena Ditinggal warganya
Masjid tersebut, lanjut Ipin merupakan peninggalan pesantren yang dulu didirikan oleh pendiri kampung tersebut.
"Jadi dulu ada pondok kawak untuk kegiatan mengaji jaman dulu, untuk penyebaran Islam," imbuhnya.
Masjid tersebut lebih ramai saat Bulan Ramadhan tiba.
Beberapa warga dari kampung sekitar akan mengisi masjid tersebut untuk salat tarawih walaupun harus jalan kaki melewati jembatan bambu.
"Sebenarnya tempatnya nyaman. Kalau orang dulu menganggapnya tempatnya 'sidem', masih banyak pohon, dirasakan beda adem. Jadi warga dari kampung-kampung lainnya juga biasa ke situ," pungkasnya.
(TribunJatim.com/Sofyan Arif Candra Sakti)
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Cerita Kampung Sumbulan Ponorogo, Ramai-ramai Ditinggalkan Warganya, Kades: Hanya Masjid yang Aktif