Diduga pelaku nekat menghabisi nyawa korban karena masalah asmara.
Wajah terduga pembunuh Syaifudin terekam kamera CCTV kampung.
Dugaan sementara korban dibacok pelaku sebanyak dua kali di bagian perutnya dan lengan tangannya.
Spekulasi motif pembacokan itu disinyalir karena dendam asmara.
Kejadian tersebut pertama kali diketahui adik korban yang saat kejadian berada di dalam kamarnya.
Saat itu, adik korban Anjas Sifak (16) mendengar keributan dari samping rumahnya.
Ia keluar dan melihat kakaknya sudah dalam keadaan terkapar dengan kondisi tubuh bersimbah darah.
Mengetahui itu, adik korban lalu menjemput ayahnya yang bekerja tak jauh dari rumah mereka.
"Saat itu belum meninggal, sempat membuka matanya (gerak), " katanya ketika diwawancara di depan rumahnya.
Namun tak lama, korban terlihat makin melemah dan dinyatakan meninggal dunia lalu dievakuasi ke RSUD Dr Soetomo.
Anjas mengaku tidak tahu menahu siapa pelakunya, hanya saja ia mendengar suara keributan dari samping rumahnya.
Saat itu, terakhir ia melihat kakaknya masuk ke dalam gudang untuk bekerja memilih rosokan, sementara ia langsung masuk kamar untuk tidur.
"Katanya orang-orang bawa pedang, seperti golok tapi panjang," ungkapnya.
Sementara itu, ketua RT 11 Surono menuturkan, saat kejadian itu bapak dan ibu korban yang berulang tahun pada Maret nanti ini sedang bekerja.