Laporan Wartawan Tribun Jabar, Firman Suryaman
TRIBUNNEWS.COM, TASIKMALAYA - Sebanyak 29 orang meninggal dunia akibat bus terjun ke jurang di tanjakan Ace, Kecamatan Wado, Sumedang, Jawa Barat.
Bus yang membawa 66 siswa, orang tua serta guru pembimbing itu, sedang dalam perjalanan pulang dari objek wisata ziarah Pamijahan, Kabupaten Tasikmalaya.
Seperti apa objek wisata ziarah Pamijahan tersebut?
Ternyata sudah dikenal sejak dulu.
Di lokasi itu terdapat makam Syekh Abdul Muhyi, ulama besar yang menyebarkan agama Islam di wilayah Tasikmalaya.
Konon, sembilan Wali pernah berkumpul di tempat ziarah yang terletak di Desa Pamijahan, Kecamatan Bantarkalong, Kabupaten Tasikmalaya ini.
Baca juga: Kesaksian Korban Selamat Kecelakaan di Sumedang, Ceritakan Detik-detik Jelang Bus Terjun ke Jurang
"Makanya muncul anggapan di kalangan peziatah di Pulau Jawa bahwa Syekh Abdul Muhyi adalah Wali kesepuluh di Pulau Jawa," kata Dede Nurjaman, pengelola wisata religi Pamijahan, Kamis (11/3) sore.
Karenanya, pada hari-hari besar Islam, terutama bulan Mulud ratusan bus peziarah yang mendatangi makam sembilan Wali selalu menyempatkan ziarah ke Pamijahan.
"Kata mereka, tidak afdol ziarah ke sembilan Wali tanpa berziarah ke makam Syekh Abdul Muhyi yang disebut-sebut sebagai Wali kesepuluh," ujar Dede.
Para peziarah selalu menginap satu sampai dua malam.
Terkadang yang perorangan sampai seminggu berada di sana.
"Minimal rombongan peziarah menginap semalam," ujar Dede.
Baca juga: Terungkap Alasan Bus Pilih Lewat Tanjakan Cae, Ternyata Usulan dari Rombongan, Sopir Menyanggupi
Di komplek pemakaman, tidak hanya terdapat makam Syekh Abdul Muhyi serta para ulama tempo dulu, tapi juga terdapat gua Safarwadi yang fenomenal.