"Iya memang di sana sering terjadi kecelakaan, di sana memang harus hati-hati."
Baca juga: Kecelakaan Tunggal Bus Pariwisata di Sumedang, 27 Orang Dinyatakan Meninggal
Baca juga: Korban Meninggal Laka Maut Bus Sri Padma Kencana di Sumedang Bertambah Jadi 27 Orang
"Jalan ini jalan provinsi tapi kami tetap sediakan lampu PJU-nya, marka jalan, dan sebagainya. Ini jadi perhatian kami secepatnya," tutur dia, Rabu.
Lebih lanjut, Dony menerangkan bahwa sebelumnya terdapat longsoran di Tanjakan Cae.
Namun, TNI-Polri dan pihak kecamatan telah membersihkannya.
"Sebenarnya kemarin TNI-Polri dan pihak kecamatan sudah membersihkan ada longsoran, sudah kami atasi sejak kejadian sebelumnya."
"Tapi terjadi lagi (kecelakaan) di tempat itu lagi, memang harus ada penanganan dan tindakan di Tanjakan Cae ini," terangnya.
Tak hanya itu, Kapolda Jawa Barat, Irjen Ahmad Dofiri, juga menyebut Tanjakan Cae bukanlah jalur alternatif yang bisa dilalui kendaraan besar.
Pasalnya, kata Dofiri, Tanjakan Cae cukup curam dan berkelok.
"Jalur alternatif ini juga cukup curam dan berkelok. Sebenarnya tidak boleh dilalui kendaraan besar, dan memang jalur ini biasanya tidak dilalui bus besar."
"Ini juga kan busnya tidak biasa, bus pariwisata yang tidak biasa lewat sini," kata Dofiri, Kamis, dilansir Kompas.com.
Dofiri pun mengatakan hingga saat ini pihaknya masih menyelidiki penyebab kecelakaan bus di Sumedang.
Baca juga: Foto-foto Bus Masuk Jurang di Sumedang, 26 Tewas, 39 Selamat, 1 Orang Penumpang Masih Dievakuasi
Baca juga: Kecelakaan Maut di Sumedang, Korban sempat Cium Bau Sangit Kampas Rem sebelum Bus Masuk Jurang
"Saat ini kami belum dapat menyimpulkan penyebab kecelakaan."
"Tetapi yang pasti ini jalur alternatif yang seharusnya tidak dilalui bus besar. Selain itu, saat kejadian hujan," ujarnya.
Daftar Korban Kecelakaan Bus di Sumedang