Tak lama berselang, keluarga Resa mendapat kabar kejadian tersebut dari aparat setempat.
Ayah Resa juga langsung bergegas berangkat ke RSUD Sumedang dan sampai di sana pada pukul 21.00 WIB.
Cerita dilanjutkan Witono (30), kakak Resa.
Ia bergegas menyusul sang ayah untuk menjemput Resa pada pukul 01.00 WIB dini hari setelah pulang kerja ke RSUD Sumedang.
"Resa itu salah satu guru SMP IT Al Muawanah, ia juga sempat dilarang ibu karena sempat cerita Resa itu merasa lemas dan kaku tangannya itu, ibu nyangka dia kurang sehat," kata Witono.
Witono menambahkan, adiknya baru diwisuda di salah satu perguruan tinggi di Sumedang,
Baca juga: Bus yang Kecelakaan di Sumedang Pilihan Tanjakan Cae Atas Usulan Rombongan, Sopir Menyanggupi
"Dia juga sudah melangsungkan pertunangan bersama teman lelakinya," ujarnya.
"Sekarang teman lelakinya masih di Korea, dia jadi TKI, rencana melangsungkan pernikahan setelah calon suami selesai kontrak dan pulang ke Indonesia akhir tahun," ucap Witono.
Keluarga tunangan Resa pun sudah mengunjungi kediaman Resa.
"Mereka sudah ke sini, turut berbela sungkawa, tunangannya yang di sana juga sempat telepon. Dia menangis histeris, tapi dia juga sadar kalau ini sudah takdir," ujarnya.
29 Korban Tewas
Kecelakaan maut bus yang membawa rombongan ziarah dan tour SMP IT Al Muawanah Cisalak, Subang pada Rabu (10/3/2021) mengakibatkan 29 orang tewas.
Kecelakaan tersebut terjadi saat rombongan dalam perjalanan pulang ke Sumedang.
Mereka awalnya melakukan perjalanan untuk ziarah ke Pamijahan, Kabupaten Tasikmalaya.