Laporan Wartawan Serambi Indonesia Subur Dani
TRIBUNNEWS.COM, BANDA ACEH - Mahasiswa Universitas Syiah Kuala (USK) melahirkan inovasi dengan meluncurkan mobil listrik yang diberi nama Glueh 1.0.
Mobil karya dari mahasiswa Fakultas Teknik ini diluncurkan oleh Rektor USK, Prof Dr Ir Samsul Rizal MEng, dan didampingi General Manajer PLN Aceh, Ir Abdul Mukhlis MEng di Ruang VIP AAC Dyan Dawood, Rabu (10/3/2021).
Ketua Tim Malem Diwa, Muhammad Tajuddin ST MEng menyebutkan, mobil listrik Glueh 1.0 dibuat oleh sepuluh mahasiswa dari Teknik Mesin di Lab Desain dan Manufaktur.
Untuk pembuatan mobil ini diciptakan dengan konsep City Car, mahasiswa dibimbing Wakil Dekan 1 Fakultas Teknik Dr Iskandar ST MEng Sc.
Adapun spesifikasi mobil listrik Glueh 1.0 berkapasitas untuk dua orang, dengan bagasi 100 Kg, kapasitas baterai 4200 Wh, daya motor 3500 watt, berat 500 Kg, velocity 50 Km/h, serta menggunakan transmisi otomatis.
Baca juga: Pembangunan Pabrik Mobil Hyundai di Indonesia Sesuai Jadwal, September Mulai Produksi
Proses pembuatannya, memakan waktu kurang lebih empat bulan.
“Kecepatan maksimum belum dicoba karena baru empat bulan, tapi kita sudah tes kemarin maksimal 50 Km/jam.
Sementara untuk soal kecepatan masih dalam proses, tapi dalam kontroler itu ada variasi kecepatannya.
Jadi mungkin bisa 24 persen lebih dari itu,” urai Tajuddin.
Begitu pula untuk daya tahan baterai, masih percobaan.
Pihaknya belum menggunakan baterai khusus mobil listrik, tetapi masih memakai baterai deep cycle yang biasa digunakan untuk sistim energi surya.
Baca juga: CARA KLAIM Token Listrik Gratis Maret 2021 di stimulus.pln.co.id atau PLN Mobile, Ada Batas Konsumsi
Adapun untuk nama Glueh, Tajuddin mengungkapkan, adalah pemberian Rektor USK diambil dari bahasa Aceh yang artinya Kancil.
Untuk diketahui pula, mobil Glueh 1.0 ialah produk lanjutan dari Tim Malem Diwa, yang sebelumnya juga telah melahirkan mobil listrik yang diberi nama Malem Diwa.
Di saat yang sama, turut pula dikenalkan Phui, mobil listrik hasil penelitian dosen USK yang didanai Dikti.
Dekan Fakultas Teknik USK, Dr Ir Taufiq S MEng IPU, dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada PLN Aceh atas dukungannya terhadap inovasi ini.
Taufik menjelaskan, pembuatan mobil listrik ini menghabiskan biaya Rp 150 juta.
Dengan rincian, PLN memberikan dana hibah sebesar Rp 86 juta, selebihnya ditanggung oleh USK.
“Terima kasih banyak atas dukungannya. Ini memberikan pengalaman bagi mahasiswa kami bagaimana membuat mobil listrik, kesempatan belajar, kesempatan ikut lomba, dan bagaimana membangun team work,” tutur Taufik.
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul USK Ciptakan Mobil Listrik, Diberi Nama "Glueh"