News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pimpinan Aliran Sesat Hakekok Ditangkap, Minta Dibina dan Ingin Tobat

Penulis: Ranum KumalaDewi
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Polres Pandeglang menggelar rilis dugaan ritual aliran sesat yang dilakukan oleh sekelompok masyarakat di Kecamatan Cigeulis, Pandeglang, Kamis (11/3/2021).

Dikutip dari Tribun Banten, seorang tetangga pimpinan Hakekok, Imah (40), mengaku terkejut dengan penangkapan A dan belasan pengikutnya pada Kamis (11/3/2021).

Menurutnya, kejadian tersebut dilakukan pada siang hari menjelang sore.

"Kaget, karena saya juga tidak tahu ada apa sebenarnya. Posisinya disitu lagi ngejemur pakaian, tiba-tiba polisi datang dan menangkap," ujar Imah.

Menurutnya, A terbilang sosok yang tertutup.

A terbilang sangat jarang keluar rumah dan tidak pernah mengikuti acara pengajian rutin yang dilakukan oleh warga sekitar.

Selain itu berdasarkan pengungkapan Imah, A juga hampir tidak pernah bertegur sapa dengan warga.

"Sangat tertutup dan jarang bicara dengan kita. Untuk acara keagamaan saja bahkan tidak pernah," ucap Imah.

Baca juga: Jual Gadis di Bawah Umur untuk Threesome, Pria asal Pasuruan Diamankan Polisi

Baca juga: Bupati Lebak Tetap Setia pada AHY, Tolak KLB Ilegal: Santet Banten akan Dikirim untuk Moeldoko

Baca juga: Dua Kali Gempa di Pesisir Barat Lampung, Getarannya Terasa Hingga ke Panimbang Banten

Lokasi kelompok Hakekok berada di wilayah sepi penduduk

Diketahui, butuh waktu sekitar empat jam menggunakan sepeda motor untuk mencapai lokasi kampung tempat kelompok Hakekok tinggal.

Karena akses jalan yang terjal dan sempit, lokasi desa tempat aliran Hakekok tersebut hanya dapat dilalui sepeda motor atau berjalan kaki selama empat jam.

Sepanjang jalan menuju lokasi, hanya tampak perkebunan dan semak belukar.

Setiba di lokasi, terdapat sebuah perkampungan warga di Desa Karangbolong.

Perkampungan tersebut terbilang sepi. Jarak antar rumah sekitar 300 meter.

Warga kampung tersebut menyatakan masih sangat takut untuk keluar lantaran pengamanan yang dilakukan oleh pihak kepolisian pada Kamis sore.

(Tribunnews.com/Ranum Kumala Dewi) (Tribunbanten.com/Marteen Ronaldo Pakpahan) (Kompas.com/Acep Nazmudin)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini