Tentu saja, ketika melintas Giriasih, Doni melempar pandang ke bukit tempat ia berlatih dulu.
Seketika dahinya berkernyit, “apakah ini bukit yang sama? Kenapa sekarang gundul?”
Tak percaya dengan apa yang dilihat, Doni segera memerintahkan sopir untuk berhenti dan memutar balik.
Doni mengambil foto bukit gundul Giriasih.
Foto itu segera ia kirim ke stafnya di BNPB maupun kepada Kalak BPBD Provinsi Jawa Barat, Dani Ramdhan.
“Luar biasa responsnya. Sangat cepat. Hanya dalam beberapa hari, hari ini kita sudah bisa berkumpul di sini untuk melakukan mitigasi dan pencegahan. Bukan hanya itu, tapi bisa melibatkan masyarakat yang tinggal di bawah lereng untuk ikut latihan simulasi menghadapi bahaya tanah longsor. Luar biasa sekali. Saya melihat masyarakat antusias mengikuti simulasi. Tadi malah ada ibu-ibu yang menggendong bayi hampir jatuh waktu latihan evakuasi. Sekali lagi, sungguh luar biasa, dan patut diapresiasi,” kata Doni disambut tepuk tangan meriah hadirin.
Doni menambahkan, kegiatan hari ini adalah dalam rangka perlindungan masyarakat, serta melaksanakan instruksi Presiden Joko Widodo.
“Kita baru selesai Rakornas Penanggulangan Bencana. Semua yang hadir tentu masih ingat, Bapak Presiden menekankan bahwa langkah terbaik penanggulangan bencana adalah pencegahan dan mitigasi,” ujar Doni.
Masih mengutip instruksi presiden, Doni Monardo menekankan pula ihwal pentingnya perencanaan pembangunan yang sensitif terhadap risiko bencana.
“Jangan hanya di atas kertas, tapi harus dibuktikan di lapangan. “Ini yang mendasari saya ke sini,” tandasnya.
Seperti di daerah lain, maka bumi Parahyangan juga memiliki banyak daerah potensi bencana, termasuk potensi bencana banjir dan longsor.
Tanggal 7 dan 8 Januari 2021 misalnya, BMKG melansir pesan cuaca ekstrem.
“Saya langsung minta pak Lilik (Lilik Kurniawan, Deputi Bidang Pencegahan, BNPB-red) untuk menghubungi daerah-daerah, supaya membuat antisipasi,” kata Doni.
Pada saat bersamaan, Doni menyesalkan jika masih ada media baik mainstream atau medsos, yang terkadang justru seperti menganulir peringatan itu, sebagai tidak benar.