TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perjumpaannya dengan pak Entjun di lereng bukit Giriasih, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, melambungkan memori lama Kepala BNPB, Letjen TNI Doni Monardo ke era tahun 80-an.
Tahun-tahun dimana penuh gemblengan fisik bersama prajurit Kopassus lain yang bermarkas di Batujajar.
“Saya dulu sering latihan di sini. Tanya pak Entjun tuh, dia pelatih saya,” kata Doni, Jumat (12/3/2021) saat meninjau daerah rawan longsor di Batujajar.
Pak Entjun tersenyum lebar sambil mengangguk-anggukkan kepala di luar tenda.
Doni lantas memompa kembali kenangan sekitar tahun 1985 dan 1986 di markas Kopassus Batujajar, Bandung Barat.
Nyaris setiap minggu, menghabiskan waktu berlatih di bumi Giriasih.
Sebelum berpindah latihan fisik di Giriasih, Doni mengenyam gemblengan fisik di Gunung Bohong Cimahi.
Setelah itu beralih ke Gunung Padakasih yang terletak di perbatasan antara Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat.
Baca juga: Doni Monardo: PPKM Mikro Berjalan, Angka Kematian Nakes Menurun Drastis
Tapi ini bukan tentang latihan kesamaptaan prajurit Kopassus.
Ini tentang perubahan lereng bukit, dari yang dulu rimbun-hijau penuh pepohonan, kini menjadi lereng kritis, gundul, dan tentu rawan longsor.
Terkesiap hati Doni demi melihat pemandangan itu.
Perlu diketahui, beberapa waktu terakhir, Doni memang sesekali menyambangi markas Pusdiklatpassus, mengunjungi putra kedua, Reizalka Dwika Monardo (kelahiran 1997) yang tengah menempuh pendidikan di sana.
Sepulang dari Batujajar, rute yang lazim adalah Jalan Batujajar Cimareme, lalu masuk tol Purbaleunyi.
Hari itu, jalur Cimareme macet parah, akhirnya ia menempuh jalur alternatif melintas jalur Giriasih, Batujajar.