Jadi ada semacam testimoni dari para pasien bahwa telah berhasil menggandakan uang di dukun Supriyono.
"Ada yang sudah berhasil bikin rumah dan tambak. Saat ketemu awal itu sangat menyakinkan karena pelaku juga menunjukan tumpukan uang," tuturnya.
Selepas mulai yakin, dukun Supriyono mulai memperdayanya. Akhirnya dia bersedia menggandakan uang dengan nominal Rp 10 juta.
"Ketika itu saya sedang merugi, tak belain jual emas dan utang agar punya uang Rp 10 juta untuk digandakan," terangnya.
Dia menyebut, pelaku menjanjikan dari uang Rp 10 juta yang digandakan akan menghasilkan berpuluh kali lipat menjadi Rp 400 juta hingga Rp 500 juta.
Media pengganda uang berupa ritual jenglot.
"Di tempat ritual ada jenglot yang dibungkus kain mori. Jenglot itu bergerak-gerak dengan mata menyala. Entah asli atau tidak," terangnya.
Dia mengatakan, proses penggandaan uang dimulai dengan menyediakan sesaji di depan jenglot.
Tak lupa uang Rp 10 juta ditata sedemikian rupa lalu uang itu akan dijilati oleh jenglot.
Selepas dijilati jenglot uang dimasukan ke sebuah kotak di belakang tempat ritual yang tertutup kain jarik warna gelap.
"Pelaku bilang nanti jenglot yang akan bekerja menggandakan uang dengan berkeliling ke bank-bank. Hasilnya akan terlihat tiga bulan kemudian," jelasnya.
Dia pun bersabar menunggu tiga bulan agar uangnya berlipat hingga ratusan juta.
Sayangnya, baru dua minggu berjalan, dia sudah diberitahu pelaku agar mendatangi rumah kontrakan pelaku.
Pelaku menyebut agar korban mencari uang lagi agar kerja jenglot dalam mencari uang maksimal.