Lebih lanjut, saat salat memasuki takhiyat akhir, tersangka masuk ke masjid mengincar sang imam.
Dua senjata yang dibawanya dihantamkan bertubi-tubi ke arah kepala dan punggung korban.
Melihat kejadian itu, semua jamaah lari ketakutan.
Sementara istri Muhndori berusaha melindungi sang suami dari hantaman tersangka yang membabi-buta.
"Korban M tersungkur bersimbah darah.
Melihat itu, istri korban berusaha melindungi suaminya, tersangka langsung menyerangnya dengan menghantamkan beberapa pukulan," tuturnya.
Trimah pun mendapatkan beberapa bacokan di bagian tangan, kepala belakang, dan juga punggung.
Ia menyusul suami tersungkur bersimbah darah dan ditinggalkan oleh tersangka.
Beruntung, Muhndori tertolong dan saat ini menjalani perawatan intensif.
Sedangkan istrinya meninggal saat dibawa ke rumah sakit terdekat.
AKP Setyo menjelaskan, motif pembunuhan yang direncanakan oleh Mundari atas dasar masalah pribadi. Katanya, korban dengan tersangka tinggal berdekatan.
Rumah tersangka berada di belakang rumah korban dan terlibat cek-cok dalam kesehariannya
"Hubungan bertetangga biasa masalah kecil jadi masalah besar," ujarnya.
Kepada pihak kepolisian, tersangka mengaku bahwa ia meminta akses keluar masuk mobil di samping rumah korban.