News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

40 Keluarga Desa Pucungrejo Magelang Terima Program Pembangunan Jamban Layak

Penulis: Shella Latifa A
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

(Dari kiri ke kanan ) Ketua Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas (pertama dari kanan), Koordinator Regional USAID-IUWASH PLUS Jefry Budiman, Ketua Kelompok Swadaya Masyarakat Semali Asri Fahrudin, jajaran pimpinan Bappeda Kab. Magelang, Kapolsek Muntilan menuangkan cor sebagai penanda dimulainya pembangunan jamban layak keluarga di Desa Pucungrejo, Muntilan, Kab Magelang, Selasa (23/3/2021). Proyek ini didanai oleh donasi pembaca Kompas yang dikelola oleh Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas.

TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak 40 keluarga di Desa Pucungrejo, Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah dalam waktu dekat akan memiliki jamban layak sendiri.

Peluncuran program dilakukan di Balai Desa Pucungrejo, Magelang, Selasa (23/3/2021).

Program ini hasil kerja sama dari berbagai pihak, yakni Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas (DKK), USAID-Indonesia Urban Water, Sanitation, and Hygiene Penyehatan Lingkungan untuk Semua (IUWASH PLUS).

Selain itu, ada juga pihak Kelompok Swadaya Masyarakat Semali Asri di bawah pendampingan Pemerintah Kabupaten Magelang.

Baca juga: YLKI Singgung Sampah Masker di DKI Jakarta Menggunung Hingga 1,5 Ton, Bagaimana Menanggulanginya?

Baca juga: Setjen DPR Akan Perkuat Fasilitas Sepeda di Lingkungan DPR

Kepala Desa Pucungrejo, Mukh Ma'ruf berharap program ini dapat mengubah kebiasaan warganya yang masih membuang kotoran di sungai.

"Saat ini masih ada warga Pucungrejo yang masih membuang kotoran ke sungai."

"Kami terus mengimbau warga, mulai di rapat RT, RW, sampai desa, agar mengubah kebiasaan itu," ujar Ma'ruf, seperti siaran pers yang diterima Tribunnews, Rabu (24/3/2021).

Pembangunan jamban layak keluarga ini merupakan bagian dari Program Kemitraan Bina Lingkungan untuk Pembangunan Sanitasi Aman Keluarga.

Dana sekitar Rp 120 juta digunakan untuk program ini, yang berasal dari donasi pembaca Kompas yang dikelola Yayasan DKK.

Mukh Ma'ruf (kedua dari kanan) Kepala Desa Pucungrejo, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang menuangkan material cor pada cetakan jamban pada peluncuran Pembangunan Jamban Layak Keluarga di Desa Pucungrejo, Selasa (23/3/2021), di Balai Desa Pucungrejo. Program ini hasil kerjsa sama Kelompok Swadaya Masyarakat Semali Asri Desa Pucungrejo, USAID-IUWASH PLUS, dan didanai oleh Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas. (Istimewa)

Baca juga: Sayembara OTT Sampah di Mustikasari Bekasi, Pemenang Bisa Bawa Pulang Uang Rp 1 Juta 

Baca juga: Gunakan Pupuk Organik Hayati, Petani Magelang Bisa Panen Padi 10,1 Ton Per Ha

Program dijalankan dengan konsep dana bergulir.

Tahap pertama, 40 keluarga yang menerima bantuan jamban layak berikut septik tank-nya dengan nilai masing-masing Rp 3 Juta.

Setengah dari nilai bantuan yang diterima oleh setiap keluarga berupa dana hibah.

Sisanya sebesar Rp 1,5 juta dikembalikan dengan cara dicicil dalam periode tertentu.

Dana yang dikembalikan itu selanjutnya dipakai untuk membiayai pembangunan jamban layak untuk keluarga lainnya.

Baca juga: Hasil Survei SMRC : Masih Ada yang 20 Persen Warga Indonesia yang Tidak Memakai Masker

Baca juga: Survei Terbaru: Masih Ada 29% Warga Indonesia Tak Mau Divaksin Covid-19

(Dari kiri ke kanan ) Ketua Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas (pertama dari kanan), Koordinator Regional USAID-IUWASH PLUS Jefry Budiman, Ketua Kelompok Swadaya Masyarakat Semali Asri Fahrudin, jajaran pimpinan Bappeda Kab. Magelang, Kapolsek Muntilan menuangkan cor sebagai penanda dimulainya pembangunan jamban layak keluarga di Desa Pucungrejo, Muntilan, Kab Magelang, Selasa (23/3/2021). Proyek ini didanai oleh donasi pembaca Kompas yang dikelola oleh Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas.

"Semoga melalui program yang didanai oleh donasi pembaca Kompas ini, seluruh keluarga di Desa Pucungrejo 100 persen urusan sanitasinya terlayani," tambah Ma’ruf.

Pada kesempatan yang sama, Behaviour Change Marketing Associate IUWASH PLUS Edy Triyanto mengatakan, program itu nantinya bertujuan untuk menciptakan model pembangunan fasilitas sanitasi berbasis masyarakat.

“Kami berharap model ini bisa mempengaruhi masyarakat sekitarnya bahwa sanitasi itu merupakan tanggung jawab masyarakat."

"Sebelumnya, persoalan sanitasi seolah-olah hanya program pemerintah."

"Padahal kebutuhan sanitasi masyarakat itu seperti deret ukur, sementara kemampuan pemerintah seperti deret hitung sehingga terbatas," kata dia.

Program ini juga dilakukan di dua kelurahan di Kota Malang, yakni Kelurahan Sukun Kota dan Tunjungsekar.

Pembangunan fasilitas sanitasi itu akan dimulai pada 8 April 2021.

(Tribunnews.com/Shella)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini