TRIBUNNEWS.COM, MEDAN -- Dalam sepekan ini, aparat Densus 88 Anti Teror Mabes Polri di Sumatera Utara telah meringkus sebanyak 18 orang terduga teroris.
Penangkapan dilakukan di sejumlah lokasi..
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi mengatakan, dari hasil penangkapan ini, petugas juga mengamankan berbagai barang bukti.
Satu dari sejumlah barang bukti yang disita petugas berupa kotak amal.
"Ada barang bukti sebanyak 31 kotak amal yang diamankan teman-teman Densus bersama Polres Tanjungbalai," kata Hadi, Rabu (24/3/2021).
Baca juga: Pura-pura jadi Jamaah, Seorang Pria 49 Tahun Nekat Curi Uang Kotak Amal Rp 78 Ribu di Musala
Disinyalir, kotak amal ini menjadi sumber pendanaan jaringan terduga teroris.
Namun dugaan itu belum bisa dipastikan lebih lanjut, mengingat semua pemeriksaan terduga pelaku teror masih berjalan di Polda Sumut.
Terkait masalah ini, Hadi mengatakan ke 18 terduga teroris itu diamankan dari Tanjungbalai, Medan, Binjai, Langkat, Deliserdang dan Padangsidimpuan.
Mereka semua diamankan dalam waktu berbeda.
Baca juga: Keistimewaan Bulan Syaban 1442 H, Berikut Keutamaan hingga Amalan-amalan yang Dianjurkan
Sebelumnya, Hadi menyebutkan tim Densus 88 mengamankan sebanyak 8 terduga teroris pada Jumat (19/3/2021), terdiri dari dua terduga pelaku di Tanjungbalai dan 6 di Kota Medan.
"Lalu, pada Minggu (21/3/2021) kemarin Tim Densus kembali mengamankan tiga terduga dan Senin (22/3/2021) Tim Densus 88 mengamankan sebanyak tujuh terduga teroris yang salah satu lokasi penangkapannya di Kota Padangsidimpuan," katanya.
Akan tetapi, Hadi belum dapat membeberkan secara jelas jaringan para terduga teroris yang diamankan tersebut.
Apakah mereka termasuk jaringan pembuat bom panci yang berafiliasi ke Jamaah Ansharud Daulah (JAD), atau kelompok lain.
Baca juga: Keutamaan dan Amalan di Bulan Syaban 1442 H yang Jatuh Pada 15 Maret 2021
Menurutnya, Mabes Polri yang akan secara langsung menjelaskan masalah ini secara utuh.
Diduga Kabur
Informasi terbaru, ternyata petugas Densus 88 Antiteror Mabes Polri turut memburu seorang lelaki berinisial MY.
MY merupakan warga Dusun IV, Desa Dalu XB, Kecamatan Tanjungmorawam Kabupaten Deliserdang.
Diketahui, MY selama ini bekerja sebagai penjual susu keliling dan tukang reparasi kompor gas.
Menurut warga, rumah MY digeledah petugas Densus 88 Antiteror Mabes Polri pada Senin (22/3/2021).
"Kami belum tahu apa masalahnya sekarang ini. Kalau dia (MY) jarang bergaul memang, tapi kalau lewat senyum saja," kata Tarigan, pemilik kios pakan ayam, Selasa (23/3/2021).
Dari amatan www.tribunmedan.com, rumah MY persis berada di sebelah kios Tarigan.
Kondisinya tampak sepi, dan tidak ada aktivitas apapun di dalam maupun di dalam rumah.
Informasi lain yang dihimpun dari sejumlah warga, MY selama ini dikenal rajin ke masjid.
MY sempat terlihat buru-buru meninggalkan rumah bersama istrinya pada Senin (22/3/2021) pagi.
"Kemarin sekira jam 16.00 WIB polisinya datang beberapa mobil. Ramai kali di sini yang lihat, heboh memang. Cuma itulah, mau mengambil foto saja enggak boleh sama polisinya," kata seorang warga minta namanya tidak dituliskan.
Warga mengatakan, MY punya empat orang anak.
Dia aktif ikut pengajian, namun warga tidak tahu dimana MY biasa kumpul dengan teman-temannya.
"Ya, kalau ketemu memang ada sesekali cerita agama, tapi ya biasa aja. Kemarin dia nggak ada di rumah, tapi saat digeledah itu ada beberapa barang juga yang dibawa polisi kayaknya buku-buku gitu," kata warga.
Selain buku, petugas juga dikabarkan menyita senjata tajam.
Sementara itu, Kepala Dusun IV, Desa Dalu X B, Darminto mengatakan bahwa menurut petugas, MY sudah diamankan empat hari lalu.
MY merupakan warga pendatang yang sudah empat tahun menyewa rumah di Dusun IV.
"Dia (MY) di sini menyewa (rumah). Kalau asal usulnya dari (Kecamatan) Galang," kata Darminto.
Ditanya mengenai sosok MY, Darminto mengakui bahwa MY sering salat ke masjid.
Namun Darminto tidak menyangka jika MY dicari-cari petugas.
"Saya ikut mendampingi polisi yang melakukan penggeledahan, ada tiga kardus juga barang yang disita seperti buku-buku dan ada juga senjata tajam," kata Darminto.
Saat penggeledahan, MY tidak berada di rumah.
Di dalam rumah saat itu cuma istri dan dua anaknya.
"Anaknya empat, tapi dua di pesantren, dan dua di rumah yang kecil. Kemarin ada juga satu jam polisi melakukan penggeledahan. Kalau dari polisi katanya dia sudah ketangkap, makanya rumahnya digeledah. Tapi pastinya saya enggak tau jugalah," kata Darminto.
Meski polisi mengatakan MY sudah diamankan, namun warga lain mengaku sempat melihat MY diantar oleh istrinya dengan menaiki sepeda motor.
Diduga MY kabur lantaran tahu bakal diamankan petugas.(wen/tribun-medan.com)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul 31 Kotak Amal Diduga Jadi Sumber Pendanaan Teroris di Sumut, 18 Orang Sudah Diamankan