"Kalau musuh kami yakin tidak ada, sebab dia itu lemah seperti perempuan, mana berani kalau ada musuh," ujar Wahid.
Ia pun menambahkan, selama ini Suaidi pun tidak pernah ada masalah dalam kehidupannya. Sebab keluarga yakin tidak mungkin orang seperti almarhum suka cari masalah.
"Kehidupan di sini tidak punya masalah, kami yakin di tempat kerjanya juga seperti itu. Tidak pernah juga dengar ada masalah dengan almarhum," kata Wahid.
Ia mengaku, keluarga besar tidak miliki firasat apapun terhadap Suaidi yang sudah ditemukan meninggal dunia.
Hanya saja tiga hari sebelum kejadian ketiga putrinya semuanya sakit.
Sampai akhirnya tiba kabar mengejutkan yakni Suaidi ditemukan meninggal dunia dalam kondisi luka-luka dan dibungkus plastik di tempat kerjanya.
Wahid mengaku, Suaidi pulang sekitar dua pekan sebelum kejadian.
Dan almarhum sudah bekerja di RSUD A Dadi Tjokrodipo, Bandar Lampung sejak 2013 sebagai petugas kebersihan.
Almarhum memiliki tiga putri, usia tertua tengah duduk di kelas III SD, lalu putri kedua usia empat tahun dan putri ketiga usia tiga bulan.
Sedangkan dalam silsilah keluarga, Suaidi termasuk anak ketujuh, dan anak pertama adalah Wahid Dahlan.
Saat ini di rumah tempat tinggal Suaidi dan keluarga digelar doa bersama selama tujuh hari untuk mendoakan almarhum.
Berita terkait kasus pembunuhan.
(Tribunlampung.co.id /Tri)
Artikel ini telah tayang di tribunlampung.co.id dengan judul Petugas Kebersihan Tewas Dibunuh, Keluarga Ungkap 3 Anak Suaidi Sempat Sakit Semua