Namun, kedua orang tua Anastasia tak menghiraukan goresan itu.
Akhirnya, kaki Anastasia itu mulai terlihat bengkak pada umur 10 tahun.
Baca juga: Kisah Aprilia Manganang 28 Tahun Menjadi Perempuan dan Sekarang Lelaki Sejati, Momen Terindah Saya
Sempat Diperiksa ke Rumah Sakit
Tahun 2014 lalu, gadis asal Sumba itu sempat dibawa ke RS Karitas Weetabula, Sumba Barat Daya.
Pihak RS menyarankan Anastasia untuk menjalani perawatan di Bali.
Terhalang biaya, orang tuanya tak bisa membawa Anastasia berobat ke sana.
"Dokter menyarankan untuk dibawa ke bali, cuman terkendala biaya," cerita Mama Eka.
Kedua orang tua Anastasia hanya bekerja sebagai petani sayur di kampung.
Baca juga: Cerita Tragis Ayu, Sejak Kecil Yatim Piatu Lalu Jadi Purel, Tewas Dibunuh Setelah Diperkosa
Hasil panennya tak cukup membiayai operasi Anastasia.
Kedua orang tuanya pun memilih cara pengobatan dengan adat istiadat kampungnya.
"Kebanyakan kami di sini, jika ada yang sakit, kami percaya medis."
"Tapi lebih banyak pilih menempuh jalur alternatif, percaya adat, mungkin arwah nenek moyang yang marah," kata Mama Eka.
"Urus adat, panggil dukun. Bukan obat-obat tradisional," lanjutnya.
Kaki Kerap Kambuh Sakit