Tetapi, Jumat (26/3/2021), Bu Kades mendadak muncul di Polres Pasuruan dengan alasan berbeda.
Bu Kades mendatangi polres bukan untuk membantah atau melaporkan balik pihak-pihak yang menggerebeknya saat diduga bersama pria idaman lain (PIL).
Melainkan melaporkan akun media sosial (medsos) yang diduga melakukan pencemaran nama baiknya.
Datang didampingi tim pengacaranya, Bu Kades langsung mengundang perhatian awak media. Begitu pula saat membuat laporan ke polisi, namun Bu Kades tidak berbicara apa pun.
Yang berbicara justru Musofak, anggota tim kuasa hukum Bu Kades. Menurut Musofak, kedatangannya ke polres adalah melaporkan pemberitaan di sebuah media yang disebutnya tidak sesuai fakta.
"Misalnya, ada foto yang dipasang bukan foto sebenarnya dan banyak tulisan yang tidak sesuai fakta," kata Musofak.
Sebelumnya, keberadaan Kades Wotgalih tidak diketahui sejak digerebek dan ketahuan sedang berduaan dengan perangkat desa di bagian Pelayanan dan Pemerintahan.
"Laporan ini dilakukan setelah Bu Kades kecewa dengan pemberitaan di media sosial (medsos) yang menempelkan gambar setengah telanjang dalam pemberitaan itu. Itu tidak benar. Foto itu bukan foto Bu Kades. Makanya kami tidak terima dan melaporkan kasus ini ke polisi," tegas Musofak.
Disampaikan Musofak, pihaknya melaporkan dugaan pencemaran nama baik.
Menurutnya , kliennya merasa kecewa atas pemasangan foto setengah telanjang, yang sebenarnya bukan dirinya. Tetapi ia tidak merinci apa nama akun atau media yang dilaporkan itu.
"Kami berharap, Polres Pasuruan bisa bersikap profesional dan menindak lanjuti laporan kami sesuai dengan prosedur yang ada," ujar Musofak.
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Klarifikasi Bu Kades Wotgalih Pasuruan soal Penggerebekan Dirinya saat bersama Staf di Sebuah Rumah
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Ngumpet Setelah Digerebek dengan PIL, Bu Kades Laporkan Soal Foto Setengah Telanjang