Kanan kiri hanya ladang perkebunan pepaya, dimana kondisinya saat malam hari sangat gelap karena tidak ada lampu penerangan.
Bahkan, jarak lokasi kejadian dengan permukiman rumah warga juga cukup jauh kira-kira 200 meter.
"Jadi bisa dibayangkan kalau malam hari pasti kawasan situ sangat sepi," ujarnya.
Dari hasil penyelidikan sementara, AKP Fajar menduga sebelum korban terbunuh sempat mencoba melarikan diri.
Sebab motor korban dengan tempat jenazah ditemukan berjarak sekitar 20 meter.
Baca juga: Pamit Cari Kerja ke Semarang, Wanita 21 Tahun Tewas di Hotel Surabaya, Keluarga Sempat Kirim Baju
"Kayaknya korban masuk ke lahan perkebunan itu untuk melarikan diri, mungkin pertamanya dihadang di jalan," ungkapnya.
Sementara alat yang digunakan pelaku untuk membunuh guru ngaji, Fajar belum bisa menyimpulkan.
"Kami belum tahu itu kepalanya hancur kena batu atau kayu. Begitu juga dengan luka sayat di tubuh korban," katanya.
Kini, pihaknya sedang mencari cara lain untuk mengungkap siapa pelaku pembunuhan keji itu dengan mengidentifikasi barang-barang korban yang dikenakan saat terbunuh.
"Kami amankan motor korban, pakaian, dan Al quran miliknya," jelas Kasat Reskrim.
Berita lain terkait kasus pembunuhan
(Surya.co.id/Tony Hermawan)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Berangkat Yasinan, Supriyo Guru Ngaji di Lumajang Dicegat Lalu Dibantai di Areal Perkebunan