Sementara itu, anak korban, Na (13) yang juga anak tiri pelaku mengungkapkan bahwa pihak kepolisian Polsek Sunggal telah memberitahukan keluarga bahwa pelaku telah ditangkap di Aceh.
"Udah ditangkap pelakunya di Aceh. Harapan saya apa yang dirasain sama mama saya, dia juga harus ngerasainnya, pokoknya matilah dia di kantor polisi," ujarnya.
Na menyebutkan bahwa selama ini Ibunya Jamila tinggal bersama Syaiful.
Sedangkan Na tinggal bersama sang nenek di kawasan Kampung Lalang.
"Di sini yang tinggal cuma mama sama suaminya. Saya tinggal di rumah nenek. Suaminya mama itu ayah tiri saya," ungkapnya.
Ia menceritakan kronologis saat dirinya menemukan sang ibu telah tewas di dalam bak mandi.
"Kan Sabtu itu, dia enggak buka kedainya, biasanya pagi udah buka. Kami periksa ke mari sama kakak sepupu, rupanya enggak buka juga sampai jam 12.00 WIB. Kami gedor enggak dibuka, enggak ada suara, terus sampai jam 22.00 WIB kami enggak bisa buka pintu, karena kunci dibawa (Syaiful)," katanya.
Lalu, anak tunggal korban tersebut mendobrak pintu rumah korban, dan mencari sang ibu hingga akhirnya menemukannya di dalam bak mandi dengan keadaan telah meninggal dunia.
"Habis itu didobraklah pintu ini, masuklah semua, selama dua tahun mama disini enggak pernah lampu dimatikan, ini kok mati. Udah gitu kami masuk ke dalam, kami liat engga ada ditempat tidurnya langsung ke kamar mandi, rupanya dia (Korban) udah dimasukkan ke dalam bak," tuturnya.
Na menyebutkan bahwa ayah tirinyalah yang telah membunuh mamanya.
Kecurigaan ini timbul lantaran sang ibu sebelumnya dikabarkan ingin pisah dengan suaminya.
Selain itu, di rumah tersebut hanya Jamila dan Syaiful yang tinggal.
Selain itu, sepeda motor dan sejumlah uang juga telah dilarikan oleh suami kedua ibunya tersebut.
"Ya ayah tiri itu pelakunya. Karena orang inikan cuma berdua, karena sebelum di bunuh itu, mama saya mau minta cerai, cuma dia enggak terima. Habis dibunuhnya itu, dibawa lari sepeda motor dan uang mama saya sampai ke Aceh sana," pungkasnya.