Akan tetap setelah terus menerus didesak, barulah gadis tuna rungu itu mau membuka identitas siap pemilik janin yang di kandugnya.
"Dia takut tidak mau kasih tahu setelah didesak akhirnya dia ambil pulpen dan kertas menuliskan siapa nama pelaku dan dia menceritakan kejadiannya."
"Kenal dengan laki-laki karena rumahnya tidak jauh masih tetangga satu desa tapi waktu saya datangi orang itu tidak mau mengaku," kata Bunda.
Datangi Rumah Terduga Pelaku
Keesokan harinya pelaku mengakui perbuatannya kepada keluarganya.
Kemudian orangtua pelaku datang ke rumah bersama pelaku dan mengakui perbuatannya.
Bahkan keluarga pelaku memastikan akan bertanggung jawab atas perbuatan anak mereka itu.
"Kata mereka anaknya sudah mengaku dan mereka mau tanggung jawab. Mereka datang ke rumah."
"Saya enggak minta apa apa cuma mau anak saya dinikahi saja kalau sudah dinikahi kemudian ditinggalkan tidak apa-apa," kata Bunda.
Baca juga: Jaga Ibu yang Sakit di Klinik, Gadis 17 Tahun Nyaris Dirudapaksa Sekuriti, Begini Kronologinya
Selanjutnya menurut Bunda saat mendengar pihak keluarga pelaku mempersiapkan berkas-berkas pernikahan dirinya juga menyiapkan berkas agar berjalan lancar.
Sayangnya sampai saat hari ditentukan pelaku dan keluarganya tidak datang ke tempat penghulu.
"Kami sudah datang tapi mereka enggak datang kata penghulu dirinya tidak bisa menikahkan orang yang enggak mau menikah dan mempermainkan pernikahan saya enggak mau menanggung dosanya."
"Pihak laki-laki ini enggak mau tanggung jawab. Mending Ibu bawa ke jalur hukum saja dan dilanjurkan untuk bawa ke jalur hukum," kata Bunda.
Bahkan menurut Bunda, ibu pelaku mengatakan tidak dapat memaksa anaknya menikahi Bunga.