TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kecelakaan maut terjadi di Kampung Harendong, Kecamatan Karangpawitan, Garut, Jawa Barat, Jumat (2/4/2021) petang.
Satu unit truk pengangkut hilang kendali hingga akhirnya menabrak bangunan Madrasah Nurul Barokah.
Akibat kejadian tersebut, tiga orang meninggal dunia dan belasan santri luka-luka.
Menurut keterangan saksi, Saeful Wahid (21) truk tersebut melaju dari arah Kampung Nangoh menuju Kampung Harendong dengan kondisi jalan menurun.
"Truk muncul dari Kampung Nangoh posisi jalannya menurun, saya lihat truk memang dalam keadaan mati mesinnya," ucapnya.
Baca juga: Maling Ayam di Garut Diamuk Massa, Kini Kondisinya Kritis
Truk tersebut tak bisa terkendali dan terus meluncur hingga akhirnya menabrak bangunan madrasah.
Menurut Saeful memang madrasah tersebut setiap harinya diisi santri yang mengaji.
Termasuk pada saat kejadi, sejumlah santri sedang mengaji.
"Pas kejadian santri sedang mengaji, truknya langsung menabrak madrasah," ucapnya.
Setelah truk tersebut menabrak bangunan madrasah, Saeful melihat sejumlah santri terkapar.
Menurutnya beberapa orang santri ada yang tidak sadarkan diri.
Baca juga: Mulan Jameela Jadi Kandidat Calon Bupati Garut, Ketua Harian DPP Gerindra: Belum Ada Pembicaraan
"Beberapa orang santri ada yang pingsan, ada juga yang kejepit dan luka-luka parah," katanya.
Kanit Lantas Polres Garut, Ipda Priyo mengatakan dua orang meninggal dunia di lokasi kejadian.
Dua korban meninggal dunia di lokasi kejadian di antaranya sopir dan santri madrasah.
"Kami masih mendata, untuk korban meninggal dunia dua orang, pengemudi truk dan siswa madrasah," katanya.
Priyo belum bisa memastikan penyebab truk tersebut bisa menabrak sebuah madrasah, pihaknya sedang menyelidiki kejadian tersebut.
"Masih kita dalami lakanya," ungkapnya.
Akibat kejadian tersebut armada ambulan dari dua puskemas dikerahkan untuk mengevakuasi korban.
Kepala Puskesmas Cempaka, Khania Puspita mengatakan pihaknya membantu mengevakuasi korban.
"Kita bantuan tenaga dan ambulan ke lokasi dan ke Puskesmas Karangpawitan, fokus pertolongan di puskesmas Karangpawitan dan dibawa ke RSU," ungkapnya.
Baca juga: Nangis di Hadapan Bupati Garut, Wanita Ini Curhat Suami Selingkuh, Sudah Punya 8 Anak dan 4 Cucu
Khania menjelaskan korban yang dievakuasi ke Puskemas Cempaka berjumlah 8 orang dan satu korban meninggal dunia.
"Korban yang dievakuasi oleh PKM Cempaka ada 8 orang luka-luka dan satu orang meninggal dunia, dibawa ke RSUD dr Slamet," ucapnya.
Korban meninggal dunia yang sebelumnya dua orang pun bertambah menjadi tiga.
Ai Nurhasanah (26) seorang keluarga korban mengatakan dirinya mendapat info dari rumah sakit bila seorang anggota keluarganya yang sempat kritis dalam kejadian tersebut meninggal dunia.
"Saya dapat info tadi dari rumah sakit, D (12) meninggal dunia," ucapnya.
Ai mengatakan sebelum dibawa ke rumah sakit D mengalami luka serius.
"D saat dievakuasi memang dalam kondisi yang kritis," ucapnya. (Tribunjabr.id/ Sidqi Al Ghifari)
Sebagian dari artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Korban Tewas Kecelakaan Maut di Garut Bertambah Jadi 3 Orang, Saat Dievakuasi Kondisinya Kritis