TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah pusat dalam hal ini Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus mengirim bantuan untuk korban bencana banjir bandang dan tanah longsor di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur.
Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati melalui konferensi pers secara virtual pada Minggu 4 Arpil 2021 pukul 18.15 WIB mengungkapkan untuk kebutuhan dasar pihaknya telah memberikan bantuan berupa kebutuhan pokok untuk para korban.
Baca juga: Bupati Anton dan Wabup Agus Ikut Penguburan 37 Korban Banjir Bandang di Adonara Flores Timur
"Dukungan logistik yang telah dikirim menuju lokasi bencana adalah makanan siap saji 1.002 paket, makanan tambahan gizi 1.002 paket, makanan lauk pauk 1.002 paket, selimut 3.000 lembar, sarung 2.000 lembar," ungkap Raditya.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan pihaknya telah mengirimkan masker hingga rapid test antigen kepada korban bencana banjir bandang tersebut.
"Ada juga rapid tes antigen 10 ribu (alat) tes, masker kain 1.000 buah, dan masker medis 1.000 buah," jelasnya.
Baca juga: Banjir Bandang Terjang 2 Desa di Flores Timur, Kepala BNPB Letjen Doni Bertolak ke NTT
Raditya menuturkan protokol kesehatan tetap menjadi penting dilakukan untuk mencegah adanya penularan Covid-19.
"Karena dalam masa pandemi ini kami tetap berupaya bagaimana penanganan masalah pandemi ini dapat dilaksanakan dengan baik," tegasnya.
Kendati demikian, ia mengaku adanya tantangan dalam menjaga protokol kesehatan di lokasi bencana. "Oleh karena itu, kami minta dukungan semua pihak," imbuhnya.
Dalam kesempatan itu, Raditya mengaku pihaknya kesulitan dalam menyalurkan bantuan kepada korban terdampak banjir bandang di Kabupaten Flores Timur.
"Jadi, aksesnya hanya dari laut. Memang tantangannya adalah bagaimana sampai ke lokasi," kata Raditya.
"Kita upayakan mudah-mudahan nanti ada bagaimana kami dapat memberikan upaya akses yang lain," imbuhnya.
Kondisi Korban Banjir Bandang di Pengungsian
Siapapun tidak pernah mengharapkan untuk mengalami bencana alam sehingga orang tidak siap menghadapi bencana.
Saat bencana datang, yang pertama dilakukan adalah menyelamatkan diri.