News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kapal Tabrakan di Indramayu

Cari 15 ABK yang Hilang, Tim SAR Gabungan Perluas Area Pencarian Korban Kapal Tabrakan

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Kantor SAR Bandung, Deden Ridwansah, berbicara soal Tim SAR gabungan kembali melanjutkan proses pencarian korban tabrakan kapal di Perairan Indramayu, Senin (5/4/2021).

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

TRIBUNNEWS.COM, INDRAMAYU - Hingga Senin (5/4/2021) atau hari ketiga sejak terjadinya insiden tabrakan antara kapal nelayan MV Barokah Jaya dengan MV Habco Pioneer pada Sabtu (3/4/2021), masih ada 15 korban dinyatakan hilang.

Hari ini Tim SAR gabungan kembali melanjutkan proses pencarian korban tabrakan kapal di Perairan Indramayu.

Kepala Kantor SAR Bandung, Deden Ridwansah mengatakan akan memperluas area pencarian dengan membagi tiga sektor utama.

"Hari ini lanjut lagi dengan membagi tiga sektor utama pencarian," ujar Deden Ridwansah, Senin (5/4/2021).

Ia mengatakan, masing-masing sektor akan dipimpin oleh satu armada kapal yang saat ini telah berada di lokasi.

Tiga armada utama yang memimpin setiap sektor adalah KRI Cucut TNI AL di sektor 1, tempat tabrakan antara dua kapal terjadi.

Bos kapal nelayan jadi salah satu dari 17 korban tabrakan kapal di perairan Indramayu yang masih dicari di laut. (Tribun Jabar/Handika Rahman)

Armada ini akan melakukan pencarian dengan area paling luas hingga 38,7 NM dengan track spacing 2 NM.

"KN SAR Wisnu dari Basarnas yang akan memimpin di sektor 1 dengan area pencarian hingga 33 NM dan track spacing 1 NM," ucapnya.

Kemudian KM Gelora Asmara yang memalukan pencarian di sektor 3 dengan area pencarian 31,7 NM dan track spacing 1 NM.

"Metode pencarian dilakukan dengan penyisiran dengan search area sesuai dengan prediksi perhitungan kami, yaitu mengacu pada arah angin dan arus laut," kata Deden Ridwansah.

Sebelumnya, 17 anak buah kapal (ABK) MV Barokah Jaya telah berhasil dievakuasi Tim SAR Gabungan.

Perinciannya, 15 orang selamat dan 2 orang dinyatakan meninggal dunia.

Mereka tiba di Pelabuhan Perikanan Pantai Eretan pada Minggu (4/4/2021) sekitar pukul 18.30 WIB.

Kedatangan para korban, disambut isak tangis keluarga yang mengetahui anggota keluarga mereka.

Baca juga: Fakta di Balik Insiden Tabrakan Kapal di Perairan Indramayu, 15 ABK Masih Hilang, Ada Kejanggalan

Baca juga: Kronologi Kapal Alfatar Tenggelam di Laut Buton Selatan, 2 Tewas, 12 Selamat

17 ABK Hilang

Tabrakan kapal terjadi di perairan Balongan Kabupaten Indramayu antara MV Habco Pioneer dan kapal nelayan MV Barokah Jaya, Sabtu (3/4/2021) sekitar pukul 16.45 WIB.

"Pada Sabtu (3/4/2021) pukul 16.45 LT, Kantor SROP/VTS Cirebon menerima laporan dari Capt. Muhammad Ferdinan Rizal Tanjung, Kapten dari kapal Habco Pionner mengenai musibah di laut," ujar Kepala SROP/Vessel Traffic Services (VTS) Cirebon, Hapiszar berdasarkan berita acara yang diterima Tribuncirebon.com.

Hapiszar mengatakan, kejadian tersebut tepatnya berada di titik koordinat 05°37.35'S - 108°17.18' E.

Posisi tabrakan kapal di perairan Balongan, Indramayu, Sabtu (3/4/2021).

Saat itu, kapal nelayan Barokah Jaya menabrak kapal Habco Pionner sehingga menyebabkan kapal nelayan itu terbalik. 

Dari 32 anak buah kapal (ABK) KM Barokah Jaya, sebanyak 15 di antaranya berhasil dievakuasi oleh kapal Habco Pionner.

"Dan ABK yang belum ditemukan sebanyak 17 orang (informasi dari kapal Habco Pionner)," ujar dia.

Tim SAR kemudian langsung meluncur ke lokasi insiden kecelakaan kapal yang terjadi di Perairan Indramayu, Sabtu (3/4/2021) malam.

Kepala Kantor SAR Bandung, Deden Ridwansah mengatakan, pihaknya meminta pergerakan KN SAR Wisnu Jakarta untuk melakukan operasi SAR di sekitar LKP.

KN SAR Wisnu itu kini sudah bertolak dari Dermaga Inggom Tj Priok pada pukul 21.24 WIB.

Adapun estimasi waktu tempuh ke lokasi kejadian sekitar 8 jam.

Tim diperkirakan akan tiba pada besok hari (hari ini) sekitar pukul 06.24 WIB.

"KN SAR Wisnu dengan POB 30 Orang yang terdiri dari 19 ABK dan 11 Penyelam BSG (Basarnas Special Group) untuk melakukan operasi SAR," ujar dia kepada Tribuncirebon.com.

Deden Ridwansah menyampaikan, Kantor SAR Bandung menerima informasi adanya kecelakaan itu dari kepala VTS Cirebon pada pukul 18.31 WIB.

Baca juga: Kapal Patroli DIkirim ke Lokasi Tabrakan Kapal MV Habco Pioneer dan KM Barokah Jaya

Baca juga: 17 ABK Hilang akibat Tabrakan 2 Kapal di Perairan Indramayu, KPLP Kerahkan Kapal Patroli KN Jembio

"Berdasarkan laporan yang kami terima Kantor SAR Bandung, kecelakaan diperkirakan terjadi pada pukul 16.45 WIB sore tadi."

Saat itu, VTS Cirebon menerima laporan dari kapten kapal Habco Pioneer bahwa Kapal Nelayan MV Barokah Jaya menabrak MV Habco pioneer yang menyebabkan kapal nelayan itu Terbalik.

Deden Ridwansah menambahkan, saat ini tercatat ada 15 Anak Buah Kapal (ABK) yang berhasil dievakuasi oleh MV Habco Pioneer dari total ABK sebanyak 32 orang.

Sedangkan 17 ABK lainnya masih hilang dan dalam pencarian Tim SAR Gabungan.

"MV Habco Pioneer sedang berlayar dari Balikpapan menuju Merak sedangkan MV Barokah Jaya sedang dalam perjalanan dari Tanjungan ke Balongan," ujar dia.

Selain itu, Kantor SAR Bandung juga telah melakukan info pemapelan kepada SROP Cirebon, SROP Indramayu, Lanal Cirebon, VTS Cirebon dan Ditpolair Polda jabar agar kapal kapal yang melewati rute tersebut untuk melaporkan hasilnya ke Kantor SAR Bandung dan VTS Cirebon.

Posisi tabrakan kapal di perairan Balongan, Indramayu, Sabtu (3/4/2021). Saat itu, kapal nelayan Barokah Jaya menabrak kapal Habco Pionner sehingga menyebabkan kapal nelayan itu terbalik. (Tribun Jabar/Handhika Rahman)

2 Korban Ditemukan Meninggal

Tabrakan kapal MV Barokah dengan MV Habco Pioneer terjadi pada Sabtu (3/4/2021) pukul 16.45 WIB.

Kecelakaan itu menyebabkan MV Barokah terbalik lalu tenggelam tak jauh dari sekitar lokasi tabrakan, 60 mil laut utara perairan Indramayu.

Dua dari 17 ABK kapal Barokah yang tenggelam ditemukan sudah dalam keadaan tak bernyawa oleh tim pencari.

Hingga semalam 15 lainnya masih belum diketahui nasibnya.

"Dua korban meninggal ditemukan tim pencari tak jauh dari kapal," ujar Kepala Kantor SAR Bandung, Deden Ridwansah, di Posko SAR di Desa Eretan Wetan, kemarin.

ABK pertama ditemukan, kemarin pagi, pukul 07.47 WIB.

ABK kedua ditemukan sekitar pukul 08.00 oleh KM SAR Wisnu.

"Kedua ABK belum diidentifikasi," ujarnya.

Kapal Kargo Curah atau Bulker Carrier MV Habco Pioneer. Kapal kargo besar ini ditabrak kapal nelayan Barokah Jaya di Perairan Balongan Indramayu, Jumat (3/4/2021) pukul 16.45 WIB. (abcoprimatama)

Deden mengatakan sejak Minggu pagi tim SAR gabungan telah melakukan pencairan terhadap korban kecelakaan kapal laut di perairan Indramayu.

Pencarian dibagi menjadi tiga area. SAR Unit (SRU) pertama, KN SAR 103 Wisnu, menyisir area pencarian hingga 26,5 NM2 di sekitar area kejadian.

SRU kedua, KM Baru Regem, menyisir area pencarian hingga radius 26,5 NM2 di sekitar area kejadian.

SRU ketiga, RIB 01 Bandung, menyisir area pencarian hingga radius 19,6 NM2 di sekitar area kejadian.

"Ada ratusan personel SAR gabungan dengan sarana serta alat utama sudah dikerahkan untuk melakukan pencarian," ujar Deden.

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Tim SAR Gabungan Akan Perluas Area Pencarian Korban Tabrakan Kapal di Perairan Indramayu

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini