Di Desa Eretan Wetan, anak-anak remaja seusia Eriyanto memang sudah lazim melaut.
Bahkan banyak juga yang di bawah Eriyanto, seperti Amran (15), Onyun (14), Hanip (14), dan Reynal (13), yang bersama Eriyanto juga berada di kapal Barokah Jaya saat kapal itu tenggelam.
Beruntung, seperti Eriyanto, keempatnya juga selamat.
Mayoritas ABK MV Barokah Jaya yang mengalami kecelakaan di perairan Indramayu adalah warga Desa Eretan Wetan.
Sebagian lainnya dari Desa Parean Girang. Desa ini juga berada di Kecamatan Kandanghaur.
Ketua KUD Misaya Mina TPI Desa Eretan Wetan, Rasgianto, mengatakan, kapal MV Barokah Jaya berangkat melaut, Jumat (2/4/2021), dari Tanjungsari.
"Kapal Barokah ini besar, jadi wajar ABK-nya juga banyak, 32 orang," ujar Rasgianto di Desa Eretan Wetan.
Para nelayan, kata Rasgianto, memang kerap melaut pada akhir pekan.
"Pada akhir pekan, ikan bisa melebihi dari biasanya," ujarnya.
Baca juga: Fakta di Balik Insiden Tabrakan Kapal di Perairan Indramayu, 15 ABK Masih Hilang, Ada Kejanggalan
2 Korban Ditemukan Meninggal
Tabrakan kapal MV Barokah dengan MV Habco Pioneer terjadi pada Sabtu (3/4/2021) pukul 16.45 WIB.
Kecelakaan itu menyebabkan MV Barokah terbalik lalu tenggelam tak jauh dari sekitar lokasi tabrakan, 60 mil laut utara perairan Indramayu.
Dua dari 17 ABK kapal Barokah yang tenggelam ditemukan sudah dalam keadaan tak bernyawa oleh tim pencari.
Hingga semalam 15 lainnya masih belum diketahui nasibnya.