News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Anggota Banser Jombang Ini Meninggal Dunia Saat Jadi Imam Shalat Tarawih dan Witir

Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kondisi Chadisin tak sadarkan diri saat menjadi imam salat di Musala Al-Hidayah Pandean, Miagan, Mojoagung, Jombang, Sabtu (17/4/2021) malam.

TRIBUNNEWS.COM, JOMBANG - Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nadhlatul Ulama (PWNU) Jatim, KH Marzuqi Mustamar mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya Khadisin (61) anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Cabang Jombang.

Khadisin meniggal saat sedang menjadi imam salat Tarawih di sebuah musala, di Mojoagung, Jombang.

Sabtu (17/4/2021) malam kemarin, tubuh Khadisin ambruk saat sedang menjadi imam salat witir di Musala Al-Hidayah Pandean, Miagan, Mojoagung, Jombang.

Pria yang bermukim di Jalan Masjid RT 03 RW 07, Dukuhdimoro, Mojoagung, Jombang itu sempat tak sadarkan diri.

Baca juga: Apa Itu Doa Kamilin? Berikut Pengertian dan Bacaan Doa Kamilin setelah Shalat Tarawih

Meski telah mendapat bantuan kesehatan pertolongan pertama dari jamaah salat di belakangnya, dan warga sekitar.

Khadisin akhirnya dinyatakan meninggal dunia. Dan pada malam itu juga, jenazahnya dikebumikan di tempat pemakaman umum yang tak jauh dari permukiman tempatnya tinggal.

Menurut pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Sabilurrosyad, Gasek, Malang itu, Khadisin meninggal dalam momen yang paling indah. Yakni di tengah proses ibadah salat kepada Allah SWT.

Saking indahnya momen tak dinyana itu, KH Marzuki mengaku, bahwa dirinya sempai tak kuasa menahan haru, hingga tak sabar untuk menumpahkan perasaannya itu dengan membuat postingan tulisan dalam media sosial (medsos) memaknai momen kematian Khadisin.

"Itu top bisa-bisa saya kalah derajat dengan dia. Saya membuat tulisan; tolong sahabat nanti di akhirat, jangan lupakan saya. Gandeng tangan saya di shiratalmustakim. Pertemukan saya dengan Mbah Hasyim Asyari."

Baca juga: Rindu Tarawih Bersama, Ibu Indah Permatasari Tak Tahu Kabar Anaknya Sejak Jadi Istri Arie Kriting

Menurut KH Marzuki, momen kematian Khadisin saat menjalani prosesi ibadah itu lazim disebut dalam Islam sebagai Husnul Khotimah.

Sebuah momen dicabutnya nyawa seorang anak manusia dalam keadaan terbaik. Seperti sedang menjalani ibadah, sedang menunaikan tugas mulia yang menyangkut hajat hidup orang banyak.

"Nyata-nyata untuk sekarang saya kalah. Sudah jelas husnul khotimah. Meskipun seorang Banser. Kalau saya kiai kan dhohirnya, kan kita berharap juga husnul khotimah,"

Melalui sekelumit momen kematian Khadisin yang disajikan Allah SWT kepada masyarakat. KH Marzuki mengajak kepada masyarakat untuk senantiasa menebar kebaikan di mana pun berada dan kapan pun saja.

Ajal dalam episode hidup manusia hanya Tuhan yang tahu. Oleh karena itu, ia mengajak masyarakat untuk senantiasa beramal saleh, menebar kebaikan, dan meniatkan segala tindak tanduk dalam hidup sebagai representasi lain ibadah kepada Tuhan.

"Mas Khadisin nyata ceto welo-welo husnul khotimah, laiyo begitu enak. Kita harus ibadah dengan segala bentuk ibadah dan macamnya. Kita enggak saklek.

Kerja diniati karena Allah ya itu ibadah juga. Mati dalam keadaan kerja. Banser mati dalam keadaan jaga keamanan semua mati dalam ibadah,"

Sekadar diketahui, kabar meninggalnya Khadisin dilansir oleh sebuah akun Instagram (IG); generasi_muda_nu_Official. Telah dilihat 7.408 kali, dan menuai 187 komentar.

Akun tersebut melansir kabar mengenai meninggalnya Khadisin, melalui bukti sebuah foto.

Foto tersebut menangkap momen tubuh Khadisin masih dengan posisi terbaring di area salat yang beralaskan sajadah. Namun dalam keadaan tidak sadarkan diri.

Melalui foto yang diunggah tersebut, tubuh Khadisin tampak mengenakan baju kemeja batik lengan panjang, dan bersarung warna hijau.

Posisi telapak tangan Khadisin, tampak saling menempel, seperti sikap sempurna dalam ibadah salat.

Di sekitar tubuh Khadisin terdapat dua orang warga tampak sibuk memberikan bantuan pertolongan pertama terhadap korban.

Satu orang tampak memegang kedua kaki Khadisin. Sedangkan seorang warga lain tampak mengawasi kondisi Khadisin tempat di sampingnya.

Berdasarkan narasi yang dibubuhi akun tersebut terhadap foto itu, korban merupakan anggota Satkoryon Banser Mojoagung, Jombang, bernama Chadisin.

Dan insiden tersebut terjadi tatkala korban sedang menjadi imam salat tarawih di sebuah masjid.

"Wafat ketika beliau menjadi imam sholat tarawih. Semoga husnul khatimah. Alfatihah," tulis akun tersebut dikutip TribunJatim.com, Sabtu (17/4/2021).

Penelusuran TribunJatim.com, kabar tersebut juga dilansir oleh akun IG resmi Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jombang; pcgpansorjombang.

Bahwa korban bernama Khadisin yang beralamat di Jalan Masjid RT 03 RW 07, Dukuhdimoro, Mojoagung, Jombang, meninggal dunia saat sedang menjadi imam salat witir di Musala Al-Hidayah Pandean, Miagan, Mojoagung, Jombang.

"Semoga amal ibadah dan amal soleh beliau diterima di sisi Alloh SWT serta semua khilaf salah dan dosa beliau diampuniNya.

Sehingga menjadikan beliau tergolong husnul khotimah. Juga keluarga yang ditinggalkan semoga diberi kekuatan iman lahir batin, ketabahan dan kesabaran. Amin amin amin," tulis akun IG pcgpansorjombang, yang dikutip TribunJatim.com (grup surya.co.id).

Sementara itu, Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jatim M. Syafiq Sauqi alias Gus Syafiq membenarkan, seorang imam salat yang dikabarkan oleh dua akun IG tersebut merupakan anggota Ansor dan Banser di Mojoagung, Jombang.

"Iya (benar) mas," ujar Gus Syafiq saat dikonfirmasi TribunJatim.com, Minggu (18/4/2021).

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Respons Ketua PWNU Jatim  terkait Anggota Banser Jombang Meninggal saat Jadi Imam Salat Tarawih, 



Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini