Karena itulah, selama ini Irfan bisa disebut punya prestasi baik di kesatuan dan mendapatkan banyak kepercayaan.
"Kalau tidak salah sempat menjadi aspri Kasal dan selama ini diberi amanah sebagai orang yang menangani bidang perlengkapan dan persenjataan," katanya.
Baca juga: Ayah Kru KRI Nanggala-402 Minta Musala atau Masjid di Desa Doakan Anaknya: Agar Bisa Cepat Ditemukan
Akhyar sendiri banyak menyimpan memori dengan Irfan Suri karena kedekatan keduanya yang juga disebabkan perbedaan umur hanya dua tahun.
Bahkan katanya, waktu kecil ayah mereka sering membelikan baju yang sama kepada Akhyar dan Irfan.
"Saya selisih dua tahun dan dari segi fisik kami punya kemiripan, baik wajah maupun postur badan."
"Kami sering dibelikan pakaian yang sama makanya orang-orang kadang tertukar saat melihat kami berdua, saya dipanggil Irfan, Irfan dipanggil Akhyar," katanya.
Akhyar juga mengaku saat kecil keduanya sering bersama ketimbang abang dan kakak yang lain.
Bahkan mereka sering tidur sekamar berdua, pergi sekolah berdua, dan ke mana saja berdua.
"Naik sepeda bersama, kami memang sering bersama. Jadi pastilah suka dukanya banyak," ujar Irfan.
Akhyar dan Irfan bersama abang dan kakaknya tumbuh dalam didikan keluarga yang cukup baik oleh keduanya orang tuanya.
Mereka menempuh pendidikan tinggi dan berhasil dalam karier masing-masing.
Keinginan Irfan menjadi prajurit sudah tertanam sejak lama saat dia masih duduk di bangku sekolah SD.
Apalagi hal itu didukung oleh abangnya, Letkol Muhammad Ridha yang telah duluan berseragam TNI.
Baca juga: Momen Risma Hibur Anak dari Lettu Imam Adi Aji Korban KRI Nanggala 402, Bawakan Mainan
"Dia dari kecil sudah suka, karena teman saya itu Angkatan Laut, sering main ke rumah. Jadi sering dia lihat dan tertarik," kata Muhammad Ridha.