News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Viral Video Wanita Paruh Baya Aniaya Pengamen Cilik yang Ternyata Cucunya, Ini Pengakuannya

Editor: Nanda Lusiana Saputri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sebuah video yang memperlihatkan seorang wanita paruh baya menganiaya pengamen cilik viral di media sosial. Ternyata korban merupakan cucu pelaku.

TRIBUNNEWS.COM - Sebuah video yang memperlihatkan seorang wanita paruh baya menganiaya pengamen cilik viral di media sosial.

Ternyata korban merupakan cucu pelaku.

Kini Suryani (46) hanya bisa menangis pasrah meratapi nasibnya yang harus berurusan dengan hukum.

Suryani adalah tersangka kekerasan terhadap bocah pengamen di Palembang yang videonya viral di sosial media.

Belakangan diketahui bahwa korban yang berinisial TK (8) tak lain adalah cucu kandungnya.

"Dia (korban) dari usai 3 hari sudah tinggal sama saya. Orangtuanya sudah bercerai lama dan sudah menikah lagi," ujar Suryani saat ditemui, Kamis (29/4/2021).

Dikatakannya, tindak kekerasan sebagaimana tersebar di sosial media dikarenakan rasa panik sebab saat itu ada petugas Satpol PP.

Sementara cucunya berada di seberang jalan yang ditakutkannya akan ditangkap petugas.

Baca juga: Perawat RSUD Lakipadada Dianiaya Orangtua Pasien yang Tak Terima Ditegur saat Menangis Histeris

"Waktu itu saya baru datang, terus dikasih tahu teman lagi ada mobil dinas yang lewat. Maksud saya jangan nyebrang, takut ditangkapnya. Tapi cucu saya malah diseberang, saya takut dia ditangkap," ujarnya.

"Tapi memang saat itu dia menyodorkan uang ke saya. Karena saya masih kesal, jadi saya pukul dia," katanya menambahkan.

Di hadapan petugas, Suryani mengakui perbuatannya yang sudah tega menyuruh cucu kandungnya itu untuk mengamen.

Sempat mengaku baru seminggu, kini secara gamblang ia berujar sudah dua tahun menjadikan cucunya pengamen jalanan.

Desakan ekonomi disebutkan jadi alasan utama mengapa tindakan itu dilakukannya.

"Uangnya untuk makan kami sehari-hari. Saya tidak punya penghasilan cukup karena cuma buka warung di rumah. Tidak ada penghasilan lain, sedangkan kami butuh uang. Rumah juga ngontrak, jadi harus dibayar," ujarnya.

Dia mengaku, dalam sehari hanya menerima uang sekitar Rp.30-40 ribu dari penghasilan cucunya mengamen.

Biasanya TK mengamen mulai dari siang atau sore dan baru akan pulang pada malam hari.

"Jamnya tidak menentu, pokoknya sampai sepi. Tapi dia tetap saya sekolahkan. Sekarang ini lagi pandemi, jadi cuma seminggu sekali ke sekolah. Sisanya dia ngamen atau main di rumah," ujarnya.

Sementara itu, Kasubnit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Palembang, Ipda Pipin Sumailan, mengatakan, saat ini korban sudah dititipkan ke Dinas Sosial Provinsi untuk selanjutnya dikembalikan atau dititipkan di rumah aman.

"Sedangkan untuk tersangka, proses hukumnya masih ditindaklanjuti dengan diterbitkan laporan polisinya," ujar dia.

Selain tindak kekerasan, perbuatan Suryani sudah mengarah pada dugaan eksploitasi anak.

Atas perbuatannya, Suryani diancam menjalani hukuman maksimal 10 tahun penjara.

"Pengakuannya karena faktor ekonomi sehingga anak tersebut dijadikan sebagai media mata pencarian. Korban dieksploitasi untuk memberikan keuntungan bagi neneknya itu," ujarnya.

Baca juga: Cerita Pengamen Puisi Asal Solo, Gunakan Kata-kata untuk Mencari Rezeki, Pernah Dibayar Rp 3 Juta

Diberitakan sebelumnya seorang bocah perempuan yang diduga pengamen jalanan di kota Palembang jadi korban kekerasan oleh ibu-ibu di pinggir jalan.

Aksi tersebut viral di sosial media, Rabu (28/4/2021) dan sontak menimbulkan rasa kesal ke pelaku disertai rasa simpati kepada korban.

Dari rekaman yang tersebar luas di sosial media, seorang bocah perempuan diperkirakan berusia dibawah 10 tahun terlihat berjalan mendekati pelaku yang sedari awal sedang berdiri dengan menunjukkan ekspresi wajah marah.

Dengan wajah takut, bocah tersebut terlihat mengulurkan tangan dan memberikan sesuatu diduga uang yang ia genggam ke pelaku.

Namun pelaku justru membalas tindakan itu dengan langsung memukul yang tepat mengenai pundak bocah malang tersebut.

Korban yang sudah begitu pasrah, terlihat hanya bisa diam seraya beberapa kali mengelus pundaknya yang terasa sakit akibat pukulan pelaku.

Pelaku juga terlihat mengeluarkan kata-kata dengan raut wajah marah.

Sementara korban terus saja diam masih menunjukkan ekspresi ketakutan.

Berita terkait penganiayaan

(TribunSumsel.com/Shinta Dwi Anggraini)

Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Inilah Pengakuan Nenek Penganiaya Pengamen Cilik yang Viral di Palembang

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini