"Kamu terus-terusan bae ngambil sawit aku tuh, nah dia tidak senang, dia marah, aku juga marah kan," lanjut Cik Azwan.
Melihat bapaknya cekcok mulut dengan korban, sang anak Asrul Janata yang berada di sampingnya pun ikut emosi.
Tanpa kontrol, Asrul mengayunkan parang miliknya ke arah korban, tapi malah mengenai tangan bapaknya yang mencoba melerai.
Baca juga: Janda di Medan Tewas Mengenaskan dalam Warungnya, Diduga Dirampok, Motor Baru Milik Korban Raib
Asrul tambah emosi dan mengibaskan parang sebanyak 4 kali ke arah leher, punggung dan tangan korban.
"Aku emosi dia (korban) itu ditegur dinasihat malah melawan, jadi langsung saja aku bacok, kena tangan bapak, bapak narik-narik aku, tapi terus aku bacok dia (korban)," jelas Asrul.
Korban Bambang tewas di tempat dengan beberapa luka bacok dan kondisinya belum sempat beranjak dari sepeda motornya.
Setelah membunuh korban, Asrul Janata dan bapaknya Cik Azwan langsung pergi.
Cik Azwan yang mengalami luka di jari tangan kanannya langsung dibawa ke RSUD Siti Aisyah di Kota Lubuklinggau.
Korban Bambang kemudian ditemukan warga dalam keadaan tertelungkup bersimbah darah di antara pepohonan karet, Rabu (5/5/2021) sekira pukul 13.30 WIB.
Korban kemudian dibawa warga dan keluarganya ke RSUD Rupit untuk divisum, lalu dibawa ke rumah duka.
Mendapat laporan keluarga, polisi langsung menuju lokasi kejadian untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengumpulkan data.
Baca juga: Dinasihati Agar Tak Mencuri Sawit Malah Marah-marah, Asrul Bacok Bambang Hingga Tewas
"Kami mengantongi identitas pelaku dari informasi warga," kata Kapolres Muratara AKBP Eko Sumaryanto didampingi Kasat Reskrim AKP Dedi Rahmad.
Eko menjelaskan, sebenarnya ada tiga orang yang diamankan dalam kasus ini namun yang ditetapkan sebagai tersangka baru satu orang.
Eko menyebut tiga orang yang diamankan merupakan satu keluarga terdiri dari bapak, anak dan menantu.