News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Emosi Lihat Bapaknya Cekcok, Asrul Langsung Bacok Bambang hingga Tewas, Begini Kronologinya

Editor: Nanda Lusiana Saputri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang pria bernama Bambang Alpira (27) di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) tewas ditangan tetangganya.

TRIBUNNEWS.COM - Seorang pria bernama Bambang Alpira (27) tewas ditangan tetangganya.

Peristiwa itu berawal saat korban dinasehati oleh Cik Azwan (52) agar berhenti mencuri sawit.

Namun, korban malah marah hingga terlibat cekcok dengan pelaku.

Asrul Janata (22) yang merupakan anak Cik Azwan emosi saat melihat ayahnya cekcok hingga nekat membacok korban.

Kronologi pembunuhan di Desa Kertasari, Kecamatan Karang Dapo, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara).

Bambang Alpira, warga Desa Kertasari, Kecamatan Karang Dapo, Kabupaten Muratara tewas dibunuh, Rabu (5/5/2021).

Bambang meregang nyawa di kebun karet di Desa Kertasari dengan luka bacok pada bagian leher.

Polisi berhasil mengungkap kasus ini setelah melakukan penyelidikan dan mengumpulkan data di lapangan.

Baca juga: Update Kasus Pembunuhan Tokoh Masyarakat di Sampang, Keluarga Korban Surati Kapolri Minta Keadilan

Hasil penyelidikan, polisi mendapat informasi bahwa korban Bambang diduga dibunuh oleh 2 orang.

Dua orang tersebut yakni Asrul Janata (22) dan Cik Azwan (52).

Keduanya merupakan anak dan bapak, masih satu desa dengan korban yakni warga Desa Kertasari, Kecamatan Karang Dapo, Kabupaten Muratara.

Awalnya Cik Azwan dan Asrul Janata memberhentikan sepeda motor korban yang sedang melaju di dalam kebun karet.

Saat itu korban sedang mengendarai sepeda motor Honda Revo bermuatan buah sawit.

"Pertama aku setop motornya (korban), berhenti dulu motor kamu tuh kataku, aku nasihati, berhentilah kamu maling sawit aku tuh," jelas Cik Azwan, Jumat (7/5/2021).

"Kamu terus-terusan bae ngambil sawit aku tuh, nah dia tidak senang, dia marah, aku juga marah kan," lanjut Cik Azwan.

Melihat bapaknya cekcok mulut dengan korban, sang anak Asrul Janata yang berada di sampingnya pun ikut emosi.

Tanpa kontrol, Asrul mengayunkan parang miliknya ke arah korban, tapi malah mengenai tangan bapaknya yang mencoba melerai.

Baca juga: Janda di Medan Tewas Mengenaskan dalam Warungnya, Diduga Dirampok, Motor Baru Milik Korban Raib

Asrul tambah emosi dan mengibaskan parang sebanyak 4 kali ke arah leher, punggung dan tangan korban.

"Aku emosi dia (korban) itu ditegur dinasihat malah melawan, jadi langsung saja aku bacok, kena tangan bapak, bapak narik-narik aku, tapi terus aku bacok dia (korban)," jelas Asrul.

Korban Bambang tewas di tempat dengan beberapa luka bacok dan kondisinya belum sempat beranjak dari sepeda motornya.

Setelah membunuh korban, Asrul Janata dan bapaknya Cik Azwan langsung pergi.

Cik Azwan yang mengalami luka di jari tangan kanannya langsung dibawa ke RSUD Siti Aisyah di Kota Lubuklinggau.

Korban Bambang kemudian ditemukan warga dalam keadaan tertelungkup bersimbah darah di antara pepohonan karet, Rabu (5/5/2021) sekira pukul 13.30 WIB.

Korban kemudian dibawa warga dan keluarganya ke RSUD Rupit untuk divisum, lalu dibawa ke rumah duka.

Mendapat laporan keluarga, polisi langsung menuju lokasi kejadian untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengumpulkan data.

Baca juga: Dinasihati Agar Tak Mencuri Sawit Malah Marah-marah, Asrul Bacok Bambang Hingga Tewas

"Kami mengantongi identitas pelaku dari informasi warga," kata Kapolres Muratara AKBP Eko Sumaryanto didampingi Kasat Reskrim AKP Dedi Rahmad.

Eko menjelaskan, sebenarnya ada tiga orang yang diamankan dalam kasus ini namun yang ditetapkan sebagai tersangka baru satu orang.

Eko menyebut tiga orang yang diamankan merupakan satu keluarga terdiri dari bapak, anak dan menantu.

"Tersangka utama anaknya, atas nama Asrul Janata, dua orang lagi masih kita konfrontir, kita kembangkan lagi keterlibatannya sampai dimana," katanya.

Apa betul dia terlibat atau tidak nanti kita tunggu saja masih dalam proses penyelidikan,

Eko mengungkapkan, antara pelaku pembunuhan dan korban masih ada hubungan keluarga walaupun tidak begitu dekat.

"Mereka masih satu desa, masih ada hubungan keluarga juga, rumah mereka saja berdekatan, sekitar 500 meter," katanya.

Terkait motif dari pembunuhan tersebut, Eko mengatakan masih terus didalami.

"Kalau pengakuan dari tersangka atas dasar pencurian, si korban ini mencuri sawit di kebun milik tersangka.

Tapi kita belum percaya sampai di situ, masih kita kembangkan, sebenarnya motifnya apa," kata Eko.

Berita terkait kasus pembunuhan

(TribunSumsel.com/Rahmat Aizullah)

Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Kronologi Pembunuhan di Kertasari Muratara, Bapak dan Anak Bacok Tetangga yang Masih Keluarga

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini