TRIBUNNEWS.COM -- Kisah pilu Indah Daniarti (22), gadis cantik asal Desa Karangwangi, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Akhir hidupnya sungguh tragis, 60 persen tubuhnya terluka gara-gara dibakar oleh kekasih yang sedang kalap.
Semua terjadi karena rasa cemburu Dede sang kekasih.
Indah meninggal dunia pada Senin (10/5/2021) pukul 23.46 WIB setelah 10 hari dirawat.
Kasus pembakaran tersebut menjadi viral di media sosial karena kejamnya kelakuan Dede.
Baca juga: Sosok Pria Cianjur yang Bakar Hidup-hidup Pacarnya, Dikenal Sopan dan Rajin Cium Tangan Calon Mertua
Sebuah akun Facebook dengan nama Indah Diani II ikut menjadi pembicaraan di media sosial.
Akun tersebut diduga milik Indah Diani II.
Sebelumnya beredar postingan akun yang diduga milik Dede. Di postingan itu ada akun Indah Diani II.
Bila melihat akun Facebook Indah Diani II, postingan terakhir dibuat pada 27 Februari 2021.
Ia memposting sebuah lagu berlirik sedih.
Pada 8 Februari 2021, Indah Diani II memposting sebuah foto dengan tulisan.
Baca juga: Penuturan Ayah Korban yang Dibakar Pacarnya di Cianjur, Tak Menyangka Pelaku Berhati Iblis
Tulisan itu begitu memilukan karena berisi harapan agar doanya didengar.
"Tuhan, ketika bibirku tidak lagi tahu harus meminta apa dalam doa. Maka tolong dengarkanlah hatiku," begitu bunyi tulisan dalam postingan Indah Diani II.
Akun tersebut 'diserbu' warganet yang memberikan doa dan ucapan duka.
"Innalillahi wa innailaihi roji'un, semoga husnul khotimah teh indah," tulis akun Shofia Febrianti.
"innalillaahi wa inna'ilaihi rooji'un semoga amal ibadahnya diterima Allah SWT," ucap akun Arum.
"Husnul hotimah mba indah semoga Allah menepatkan mu di surga nya untuk pelaku semoga di beri ganjaran setimpal," kata akun Anas Lutfi.
Para warganet mengutuk tindakan pelaku yang sudah mengakibatkan hilangnya nyawa korban.
Baca juga: Bakar Kekasih hingga Tewas, Dede Mengaku Sempat Tak Tega, Peluk Korban yang Teriak Kepanasan
Sosok Pelaku
Pria bernama Dede alias Bentar (32) tega membakar kekasihnya, Indah Daniarti (22), Sabtu (1/5/2021) sekitar pukul 17.30 WIB.
Indah disiram pertalite kemudian dibakar hidup-hidup. Korban mendapat perawatan di RSHS Bandung, namun nyawanya tidak tertolong.
Indah yang mengalami 60 persen luka bakar meninggal dunia pada Senin (10/5/2021) pukul 23.46 WIB setelah 10 hari dirawat.
Pelaku merupakan warga Kampung Kertajadi RT 01/01, Desa Kertajadi, Kecamatan Cidaun, Cianjur.
Sosok Dede dikabarkan sempat dipenjara dan baru keluar.
Seorang warga Cidaun yang berdekatan dengan lokasi pembakaran, HM (40) mengatakan Dede adalah seorang mantan narapidana.
"Kira-kira setahun baru keluar dari penjara," katanya.
Ayah Indah, Iyus Darusman tidak menyangka Dede akan mencelakai putrinya.
Ia merasa tertipu dengan kedok yang dipasang Dede.
Sebab, Dede seperti pria baik-baik saat di hadapannya.
"Saya tertipu pak, ternyata laki-laki yang mendekati putri saya itu berhati iblis," kata Iyus.
Ayah Indah merasa tertipu karena sikap pelaku yang selalu manis dan sopan saat berkunjung ke rumah.
Iyus pun menceritakan, bagaimana gelagat manis pelaku saat bertemu dengannya sebelumnya.
Ia menyebut, pelaku santun dalam berbicara hingga kerap menciun tangan ketika hendak berpamitan.
Tak hanya itu, pelaku juga disebut tak melewatkan waktu untuk beribadah saat sedang menemui putrinya di rumahnya.
"Padahal ia berkata sopan, suka salat juga di rumah, dan sun tangan kalau pulang dari rumah," ujarnya.
Iyus mengaku baru dua kali bertemu dengan pelaku. Awalnya, ia mencoba menanyakan kepada putrinya tentang pria itu.
Namun, Indah mengaku pria itu hanya teman.
"Saya baru dua kali ketemu ketika ia datang ke rumah. Saya sempat bertanya kepada anak saya siapa dia. Saya tanya lagi siapa dia, jawab anak saya lagi itu teman. Ya sudah, saya tak banyak tanya lagi saat itu," katanya.
Melihat sikap manis pelaku, Iyus pun tak menaruh curiga apa pun. Namun, kini ia tak menyangka putrinya justru berakhir tragis gara-gara pria tersebut.
"Ternyata ia berhati iblis, sampai tega menyiramkan pertalite ke tubuh anak saya, padahal saya tak menaruh curiga apa pun," katanya.
Pelaku membakar kekasihnya di Kampung Kertajadi, Desa Kertajadi, Kecamatan Cidaun, Kabupaten Cianjur, Sabtu (1/5/2021).
Baca juga: Tersangka Pembakar Kekasihnya di Cianjur Sempat Nyuruh Anak Kecil Beli Pertalite dan Korek Api
Saat ditanya alasan membakar kekasihnya, Dede menangis.
Ia mengaku sempat tidak tega melihat kekasihnya terbakar.
Ketika kekasihnya berteriak kepanasan, Dede mengaku memeluk tubuh Indah.
Dede berniat memadamkan api yang membakar tubuh Indah Diani dengan cara memeluk, namun ia juga merasa kepanasan sehingga melepaskan pelukan dan melarikan diri.
"Iy,a saya tak tega ia bilang 'panas, panas'. Maka saya peluk, tapi saya kepanasan dan melarikan diri," kata Dede.
Dia lalu melarikan diri ke kawasan hutan Ciwidey dan tak keluar dari sana selama delapan hari hingga akhirnya Reskrim Polsek Cidaun dan Polres Cianjur menjemputnya di sebuah rumah di sana.
Indah Meninggal
Indah Daniarti (22) mengembuskan napas terakhir setelah menjalani perawatan intensif di RSHS Bandung selama 10 hari.
Indah merupakan gadis asal Desa Karangwangi, Cidaun, Kabupaten Cianjur, yang dibakar pacarnya sendiri hingga mengalami luka bakar 60 persen.
Meninggalnya korban pembakaran tersebut, dibenarkan oleh Kepala Pelayanan Medik RSHS Bandung, Zulvayanti, Selasa (11/5/2021).
Menurutnya, pasien berinisial I datang masuk ke RSHS Bandung pada Minggu (2/5/2021) sekitar pukul 00.30 WIB setelah dirujuk dari Puskesmas Cidaun, Kabupaten Cianjur.
"Dengan keluhan luka bakar pada daerah wajah, leher, dada, perut, kedua tangan, dan kedua kaki. Dengan tingkat luka mencapai 60 persen. Kondisi pasien juga diduga terjadi trauma inhalasi yang mengakibatkan kerusakan yang cukup luas pada organ paru-paru pasien," ujar Zulvayanti melalui tayangan rekaman video kepada wartawan, Selasa (11/5/2021).
Zulvayanti menjelaskan, selama di rawat di RSHS Bandung, pasien dirawat di ruangan ICU. Dia mendapatkan terapi (resusitasi) cairan supportive hemodinamik dan bantuan pernapasan dengan alat ventilator.
"Jadi upaya pengobatan yang diberikan ini sudah maksimal. Akan tetapi kondisi pasien memang sudah kurang baik. Bahkan, pada hari ketujuh masa perawatan, pasien mengalami perburukan.
Pada Senin tanggal 10 Mei 2021 sekira jam 23.00 WIB, pasien mengalami penurunan pada denyut jantungnya, sehingga pada pukul 23.46 WIB terjadi henti denyut jantung, dan pasien dinyatakan meninggal dunia," ucapnya.
Atas berpulangnya pasien, pihak RSHS Bandung menyampaikan rasa duka cita dan berharap keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan. (Fidya Alifa Puspafirdausi)
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Diduga Akun Facebook Gadis yang Dibakar Pacar, Postingannya Memilukan, Ingin Doanya Didengar