TRIBUNNEWS.COM - Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka melakukan pemantauan langsung di Pos Simpang Tiga Faroka, Kecamatan Laweyan, Kota Solo, Jawa Tengah, Senin (10/5/2021).
Bersama dengan Kapolresta Solo, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak, Gibran hadir untuk meninjau situasi penyekatan pemudik skala besar.
Dikutip dari tayangan Kompas Tv, Rabu (12/5/2021), penyekatan ini melibatkan semua satuan Kepolisian, TNI, Dinas Perhubungan, hingga Satpol PP.
Bahkan, unit anjing pelacak juga dikerahkan khusus untuk memeriksa kendaraan pengangkut barang.
Penyekatan ini diberlakukan untuk semua jenis kendaraan pribadi maupun kendaraan umum ber pelat nomor luar kota yang melintasi Solo, Jawa Tengah.
Hal ini dilakukan, demi menjaga Kota Solo tetap aman terhadap sebaran Covid-19 yang dibawa para pemudik asal luar kota.
Baca juga: Menko PMK: Kecermatan Petugas Dalam Penyekatan Pemudik Sangat Diperlukan
Baca juga: Polisi Tak Mungkin Paksa Mundur Para Pemudik yang Berkerumun di Pos Penyekatan, Ini Alasannya
Kendaraan berpelat nomor luar kota yang kedapatan melintas akan diberhentikan terlebih dahulu.
Setelahnya, para petugas gabungan bersama dengan Gibran melakukan pemeriksaan kelengkapan serta alasan pengendara masuk ke Kota Solo.
Sejumlah kendaraan pun diminta putar balik karena tidak bisa menunjukkan surat bebas covid.
Bahkan juga akan dilakukan tes usap antigen di tempat jika dirasa dibutuhkan.
Dikutip dari tayangan TribunVideo.com, Rabu (12/5/2021), terdapat sejumlah kendaraan minibus yang diberhentikan di tempat.
Satu di antaranya yakni minibus berwarna putih berpelat nomor R.
Tak hanya itu, pelat nomor yang berwarna kuning, yakni menandakan kendaraan tersebut diperuntukkan bagi penumpang, juga turut diberhentikan.
Baca juga: Lolos dari Penyekatan Jalan, 2 Pemudik Asal Jawa Barat Terjaring Satgas Jogo Tonggo di Solo
Gibran meminta semua penumpang minibus tersebut untuk menjalani Rapid Test Antigen di pos penyekatan Faroka.
Dari hasil tes tersebut, 7 orang dinyatakan negatif Covid-19.
Meski mereka dinyatakan negatif Covid-19, para pemudik ini tetap diputarbalikkan ke daerah asalnya.
Selain itu, ada pula 2 pemudik dari Ngawi, Jawa Timur yang menjalani Rapid Test Antigen.
Meski negatif Covid-19, pemudik asal Ngawi tersebut tetap saja diminta untuk putar balik arah laju kendaraannya.
Apabila kedapatan ada pemudik yang positif Covid-19, maka akan segera dijemput tim satgas untuk dibawa ke tempat karantina.
Gibran mengatakan, ada 12 orang yang saat ini sedang dalam karantina karena nekat datang untuk mudik ke Kota Solo.
"(Pemudik yang dikarantina) ada 12 orang," ujar Gibran.
Baca juga: Curi Start Mudik, 8 Pemudik di Kudus Dijemput Satgas Jogo Tonggo, Diminta Rapid Antigen
Wali Kota Solo ini juga mengatakan, kedua belas orang tersebut ada yang masuk ke ruang karantina atas laporan Satgas Jogo Tonggo.
"(Dari semuanya yang dikarantina) ada kiriman-kiriman juga dari Satgas Jogo Tonggo," kata anak orang nomor satu di Indonesia itu.
Pemudik yang Lolos Penyekatan
Sejumlah pemudik yang berhasil lolos dari penyekatan, namun justru terjaring Satgas Jogo Tonggo di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (8/5/2021).
Mereka yang terjaring tim Satgas Jogo Tonggo ini lantas dibawa ke Solo Technopark (STP) guna menjalani karantina.
Dikutip dari tayangan Kompas Jateng, Kompas Tv, Selasa (11/5/2021), petugas pusat karantina, Hananto menerangkan total pemudik yang dikarantina di Solo Technopark hingga saat ini berjumlah 10 orang.
Saat melakukan pendataan, kesepuluh orang yang dikarantina tersebut yakni 7 orang laki-laki dan 3 orang perempuan.
Dari kesepuluh pemudik tersebut, terdapat beberapa pemudik yang baru saja masuk ke lokasi karantina, Sabtu (8/5/2021) lalu.
Pemudik yang baru saja datang dan masuk ke tempat karantina ini dikabarkan berasal dari Jawa Barat.
"Untuk yang dikarantina di STP saat ini cuma 10 orang," terang Hananto.
Hananto juga mengatakan, kesepuluh pemudik yang dikarantina tersebut dalam keadaan sehat dan dinyatakan negatif Covid-19.
"(Kesepuluh pemudik yang dikarantina) kondisinya semua sehat tidak gangguan apapun," ujar Hananto.
Sebelumnya, mereka sudah terlebih dahulu melakukan pemeriksaan tes usap antigen yang dilayani pada posko karantina ini.
Meskipun dinyatakan bebas Covid-19, mereka tetap diharuskan menjalani karantina selama 5 hari di posko ini.
Selama masa karantina, kebutuhan makanan mereka akan dilayani petugas.
Petugas menyediakan makanan 3 kali dalam sehari.
Mengingat tidak semua pemudik di posko tersebut berpuasa.
Sementara bagi yang berpuasa, disiapkan pula kebutuhan makanan untuk bekal sahurnya.
Di posko lain, yakni asrama haji serta RSUD Bung Karno Solo terdapat 2 pemudik yang diisolasi karena dinyatakan positif Covid-19.
Sehingga total keseluruhan pemudik yang berhasil terjaring, yakni 12 orang.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)