"Saat kejadian, saya tidak di rumah. Saya berada di belakang rumah," jelas Untung.
Namun saat detik-detik kejadian, Untung mendengar jelas gelegar suara ledakan petasan yang memekakkan telinga.
Ia pun menuju ke sumber suara, dan melihat peristiwa mengerikan pasca suara ledakan tersebut.
Dilihatnya tubuh-tubuh korban yang hangus telah tergeletak.
"Sudah pada tergeletak. Tidak bergerak. Darah di mana-mana. Sampai saya tidak bisa mengenali wajah anak saya," katanya.
Beberapa hari sebelumnya, ia sempat menegur anaknya untuk tidak membuat petasan.
Sebab lingkungan sekitar tidak semuanya suka dengan suara petasan.
Untung tidak pernah tahu, anaknya mendapatkan serbuk petasan dari mana.
Muhammad Taufiq sehari-hari merantau di luar kota.
Menjelang Lebaran, ia ingin merayakan dengan menyalakan petasan.
Ia bersama saudaranya serta tetangganya membuat sendiri selongsong petasan dari kertas bekas hanya berdasarkan pengalamannya.
Namun kemeriahan yang direncanakan berubah menjadi petaka.
Ia bersama 7 pemuda lainnya menjadi korban ledakan petasan.
(TribunJateng.com/Khoirul Muzakki)
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Innalillahi, Korban Tewas Akibat Ledakan Petasan di Kebumen Bertambah Menjadi 4 Orang dan Kesaksian Untung, Orangtua Korban Ledakan Petasan di Kebumen: Mereka Tergeletak, Darah di Mana-Mana