TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG -- Di tengah larangan mudik Pemprov Jawa Tengah mencatat hingga Jumat (14/5/2021) pukul 08.00 WIB 87.764 orang tercatat telah mudik di provinsi tersebut.
Angka tersebut berdasarkan akumulasi yang dilaporkan di aplikasi Jogo Tonggo oleh masing-masing desa.
"Jumlah ini dicatat para (Ketua Rukun Warga) RW di desa masing-masing melalui aplikasi Jogo Tonggo," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Kependudukan, dan Pencatatan Sipil (Dispermadesdukcapil) Provinsi Jateng, Sugeng Riyanto.
Dari data tersebut, jumlah pemudik yang sudah tiba di kampung halaman ada di Kabupaten Brebes. Yakni sebanyak 14.093 orang.
Baca juga: Tak Mudik Lebaran, Pengunjung Usia 72 Tahun Berekreasi Ke TMII Mengobati Rindu Kampung Halaman
Terbanyak kedua di Grobogan dengan jumlah pemudik 11.494 orang, Cilacap 7.362 pemudik, Kabupaten Tegal 6.494 pemudik, Wonogiri 4.819 pemudik, dan seterusnya.
Namun demikian, angka pemudik yang berhasil lolos dari penyekatan bisa lebih besar.
Sugeng menuturkan data tersebut baru terinput 22 persen atau sekitar 11.187 RW dari total 50.982 RW se-Jateng.
"Satu RW kan rata-rata ada 8-10 RT (Rukun Tetangga). Jadi satu RW harus ngubengi (berkeliling) untuk mendata. Jadi butuh proses," jelasnya.
Kemudian, perkembangan harian jumlah pemudik yang tiba di Jateng hasilnya selalu bertambah sejak sebelum masa larangan mudik hingga saat masa larangan.
Baca juga: Kapolda Metro Jaya: Sebelum Larangan Mudik Diberlakukan, 1 Juta Orang Keluar-Masuk Jabodetabek
Pada 3 Mei 2021 sebelum masa larangan mudik, ada lonjakan signifikan jumlah pemudik yakni hingga 5.534 yang sebelumnya pada 2 Mei sebanyak 3.713 orang.
Berturut-turut ada kenaikan cukup banyak menjelang masa larangan mudik. Yakni sebanyak 8.488 orang (4 Mei 2021), 13.713 orang (5 Mei 2021), 20.157 orang (6 Mei 2021).
Meskipun sudah ada larangan, jumlah pemudik tetap bertambah dari hari ke hari. Ada sebanyak 57.843 pemudik pada 10 Mei 2021, dari sebelumnya 39.043 orang pada 9 Mei 2021.
Kemudian terus bertambah signifikan mendekati hari H Lebaran. Tercatat ada 75.642 orang telah mudik pada 11 Mei 2021.
Baca juga: Perahu yang Ditumpangi Terbalik, Dua Pemudik Ditemukan Tewas, Petugas Cari Seorang Korban Lainnya
Sebelumnya, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo menyampaikan jebolnya sejumlah pintu penyekatan pemudik di Jabodetabek, tidak menutup kemungkinan, ada banyak pemudik yang berhasil lolos dan masuk ke Jawa Tengah.
"Sudah kami perhitungkan, itu pasti suatu saat akan jebol. Pasti ada yang mbeling, nekat menerobos dan ternyata terjadi. Kasus di Jabodetabek itu polanya agak terasa, mereka menunggu pemudik lain, rombongan dan setelah terkumpul banyak mereka menerobos barikade. Kalau sudah seperti itu, pasti tidak mudah menangani dan akhirnya jebol," katanya, baru-baru ini.
Kalau pintu penyekatan di jalan masih lolos, maka antisipasi selanjutnya adalah pada personel Jogo Tonggo. Program ini diharapkan bisa berjalan di lapangan dan memastikan para pemudik sehat dan aman.
"Pengalaman di Banyumas, mereka (pemudik) dilaporkan dan dikarantina. Maka saya minta pada semua masyarakat Jateng yang berhasil menerobos untuk melapor. Bukan apa-apa, kami tidak sedang mengejar penjahat, tapi ini demi memastikan anda semua sehat," tegasnya.
Sebab, lanjut Ganjar, data yang ada saat ini sudah ada 4000 lebih pemudik di Indonesia yang positif Covid-19. Di Jawa Tengah, data hingga Minggu (9/5/2021) ada 28 pemudik yang kedapatan positif Covid-19.(mamdukh adi priyanto)
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Meski Dilarang, 87 Ribu Pemudik asal Jateng Tiba di Kampung Halaman, Ini Daerah Yang Paling Banyak