Menurut dia, masyarakat sekitar memang sempat berhambur ke luar rumah akibat gempa.
Baca juga: Gempabumi Nias Barat, BPBD Imbau Masyarakat Tetap Waspada dan Tenang
"Sekarang, sudah tenang, karena jaraknya 100-an kilometer. Dan BNPB menyebut gempa tidak berpotensi tsunami," ujar Nitema.
Saat terjadi gempa, Nitema mengaku sedang berada di lokasi pembangunan gereja di Desa Zuzundrao.
Menurut dia, guncangan gempa tidak terlalu kuat dan hanya berkisar 5 detik.
"Kami sedang membangun gereja Santo Gabriel di Desa Zuzundrao, Dusun Dua Hoe terasa ada getaran, namun tidak terlalu kuat sekitar 5 detik," kata Nitema.
Ada Gempa Susulan
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan adanya gempa bumi susulan (aftershock) dengan parameter magnitudo (M) 5,2 dari gempa sebelumnya M 7,2 yang kemudian dimutakhirkan menjadi M 6,7 di lepas pantai sebelah barat Kabupaten Nias Barat, Sumatera Utara, Jumat (14/5/2021).
Adapun pusat gempabumi susulan tersebut dilaporkan berada pada titik koordinat 0.21 LU-96.58 BT di kedalaman 10 kilometer (km) dan tidak berpotensi tsunami.
Menurut BMKG, jenis dan mekanisme gempabumi tersebut merupakan gempabumi dangkal yang berada di zona outer-rise, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya.
Adapun hal itu sesuai dengan hasil analisis BMKG yang menunjukan bahwa gempabumi tersebut memiliki mekanisme sesar turun (normal fault).
Hingga Jumat (14/5/2021) pukul 14.30 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan sebanyak 3 Kali.
Baca juga: BMKG Mutakhirkan Gempabumi Nias Barat Menjadi M 6,7 dan Ada Aftershock M 5,2
Gempabumi Membuat Warga Panik dan Sempat Mengungsi
Berdasarkan laporan dari lintas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), gempabumi utama sempat dirasakan sedang hingga kuat selama 2-5 detik di beberapa wilayah seperti Kabupaten Nias Barat, Kabupaten Nias Selatan, Kabupaten Nias Utara, Kabupaten Kepulauan Mentawai dan Kota Sibolga di Provinsi Sumatera Utara, Kabupaten Simeulue dan Kabupaten Aceh Singkil di Provinsi Aceh dan Kabupaten Padang Pariaman di Provinsi Sumatera Barat.
Saat terjadi guncangan, beberapa warga panik dan keluar rumah bahkan sempat mengungsi ke lokasi yang aman. Namun, saat ini mereka telah kembali ke rumah masing-masing.