Sementara, bapaknya yang berprofesi sebagai marbot tengah mengantar orang sakit ke Solo dan ibunya berangkat kerja ke pabrik.
Sedangkan sepupu Meyda, Zainal baru perjalanan pulang dari Kudus, Jawa Tengah.
Zainal menceritakan nenek Meyda saat itu tengah duduk di pelataran rumah.
Sekira pukul 07.00 WIB, tiga teman datang mengendarai 2 sepeda motor untuk menjemput Meyda.
Dara cantik tersebut kemudian keluar dan tanpa berpamit ke neneknya. Menghubungi bapak ibunya pun tidak.
Meyda pun kemudian melaju bersama teman - temannya ke Pasar Sidoharjo.
"Turunnya di depan Pasar Sidoharjo terus naik bus. Kurang tahu arahnya ke mana," kata Zainal kepada TribunSolo.com, Senin (24/5/2021).
Saat pulang, orang tua Meyda, sambung Zainal, awalnya tidak tahu bila anaknya tidak berada di rumah.
Mereka kemudian mulai curiga lantaran Meyda tak menampakkan batang hidungnya hingga pukul 18.00 WIB.
Orang tuapun panik dan mencari ke rumah teman - temannya.
"Cari ke rumah teman-temannya ternyata tidak ada," tutur Zainal.
Meski begitu, beberapa teman sempat mengaku dihubungi pelajar SMA tersebut secara personal sebelum hilang kontak.
"Saat pergi, Meyda sempat personal chat sama temannya dia chat kalau sedang naik bus," kata Zainal.
"Temannya kemudian tanya, Meyda cuma bilang, 'aku wes gak nang omah ra sah goleki (Aku sudah tidak di rumah, tidak perlu mencariku) lalu dimatiin," tambahnya.