TRIBUNNEWS.COM - Pihak keluarga siswi SMP di Kabupaten Sumenep, Madura yang tewas usai akad nikah akhirnya angkat bicara.
Keluarga NA menegaskan, siswa kelas 9 itu meninggal bukan karena bunuh diri lantaran dipaksa menikah siri.
Melainkan karena sakit yang diderita olehnya.
Jadi dapat dipastikan, kabar yang menyebut NA tewas karena bunuh diri adalah hoaks.
Penyebar informasi bohong itu diduga berinisial HN, seorang guru swasta yang juga masih tetangga AN.
Baca juga: Video Truk Kapten Oleng di Sumenep, Sang Sopir Ngaku Hanya Ingin Ikut-ikutan Viral
Kasubag Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti saat dihubungi melalui telepon seluler, Jumat (28/5/2021) menjelaskan, informasi yang disampaikan HN adalah kebohongan.
"Masih kami cari pelaku penyebar hoaks itu. Pelaku bisa dijerat dengan undang-undang Informasi dan transaksi elektronik," ujar Widiarti, Jumat (28/5/2021).
Widiarti menjelaskan, HN yang menyebarkan informasi kematian AN melalui media sosial, kini sudah tidak ada di rumahnya.
Berdasarkan informasi yang diperoleh pihak kepolisian, pelaku sudah kabur ke Desa Kalikatak, Kecamatan Kangayan, salah satu desa di ujung timur pulau Kangean.
"Postingan di akun media sosial yang disebarkan HN sudah dihapus. Tapi HN tetap kami cari karena sudah membuat resah keluarga almarhum dan masyarakat," ungkap Widiarti.
Baca juga: 2 ABG di Sumenep Setubuhi Siswi Mts, Dilakukan di Rumah Kosong, Aksi Digerebek Warga
Kata Pihak Keluarga
Arli (32) kakak ipar AN mengaku kesal atas perbuatan HN yang diduga telah menyebarkan informasi palsu.
AN dikabarkan meninggal karena bunuh diri dengan meminum racun.
Selain itu, AN dikabarkan menolak nikah dan masih berada di bawah umur.