Menurutnya, kegiatan Ekspo Alor yang digelar di lapangan mini Kota Kalabahi berjalan lancar dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.
Ekspo Alor digelar sejak 28 September-1 Oktober 2020. Selain ekspo, acara itu juga diramaikan dengan karnaval budaya.
"Besok malam kegiatan ekspo sudah tutup dan sampai saat ini semuanya aman-aman saja," kata Amon saat dihubungi, Rabu (30/9/2020).
Amon menjelaskan, ekspo ini merupakan yang ke-14 kali yang digelar di Kabupaten Alor.
Acara itu dihadiri ratusan orang dan setiap peserta yang hadir wajib menggunakan masker dan mematuhi protokol kesehatan.
Kegiatan tahunan itu juga dijaga ketat aparat TNI, Polri, Sapol PP, petugas medis, dan gugus tugas.
Terbaru, Amon Djobo Akui Marahi Staf Mensos Risma
Sebelumnya diberitakan PosKupang.com, Bupati Amon mengakui video yang beredar tersebut adalah dirinya.
Ia mengaku kalau ia memang memarahi dua staf Kementerian Sosial yang datang untuk melaporkan terkait bantuan santunan kematian bagi korban bencana Siklon Seroja di wilayah itu.
Pemicu kemarahan itu, kata Bupati Amon Djobo adalah laporan Menteri Sosial Tri Rismaharini kepada Presiden Jokowi saat pertemuan virtual penanganan bencana di Provinsi NTT dan NTB dengan gubernur dan para bupati yang berlangsung pada 7 April 2021 lalu.
Saat itu, kata Bupati Amon Djobo, Menteri Sosial Tri Rismaharini melaporkan kepada Presiden bahwa telah menyalurkan bantuan kepada korban bencana di Kabupaten Alor melalui DPRD.
"Tanggal 6-7, Presiden pimpin rapat virtual dengan gubernur dua provinsi dan bupati. Menteri Sosial laporkan kirim bantuan lewat DPRD Alor. Itu membuat ketersinggungan kami," kata dia.
Karena itu, kata dia, saat dua staf Kementerian Sosial datang untuk melaporkan soal bantuan tersebut, ia tersulut emosi dan langsung marah.
Ia mengatakan, harusnya bantuan itu diberikan melalui DPRD saja.
"Mereka datang yang 2 orang, bilang ada datang bawa bantuan untuk yang meninggal 15 juta. Itu yang saya marah. Lu kasih di DPRD yang bagi. Kenapa kasih di kami," ujar dia.
Kemarahan tersebut menurut dia beralasan karena ia menilai Kementerian Sosial melangkahi pemerintah Kabupaten Alor dalam penyaluran bantuan bagi korban bencana.
"Marah itu karena mereka langkahi pemerintah daerah. Apalagi hanya karena kepentingan politik," tambah Bupati Amon.
Namun demikian, terkait kejadian itu, diakui Amon Djobo telah terjadi dua bulan silam.
Ia mengaku tidak mengetahui siapa yang menyebarkan video itu hingga viral.
(Tribunnews.com/Maliana, PosKupang.com/Ryan Nong, Kompas.com/Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere, Kompas TV)