Karena ada salah satu pelaku yang langsung memukul, pelaku lainnya pun ikut menganiaya korban beramai-ramai sampai korban mengalami luka di wajah, kepala, dan beberapa bagian tubuhnya.
Di sisi lain, diketahui bahwa korban modar-mandir di sana karena mencari hotel.
Pada sore hari, korban sempat menginap di salah satu hotel di kawasan terminal.
Tapi karena masih berstatus pendidikan dan ada perintah untuk kembali ke markas, dia pun kembali ke tempat tugasnya.
Nah, saat dini hari itu, korban kembali ke sana untuk mencari hotelnya.
“Korban bermaksud mengambil barangnya yang ketinggalan di hotel. Tapi karena hotel di kawasan terminal kan kecil-kecil, sehingga korban kesulitan mencari tempatnya lantaran dia bukan orang sini. Karena itu dia mondar-mandir,” papar kapolres.
Hanya gara-gara melihat korban yang mondar-mandir itulah, preman-preman terminal yang sedang nongkrong di warung itu berulah.
Di antara mereka menerika maling, kemudian beramai-ramai memukuli korban hingga babak belur.
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Pengakuan Enam Preman Terminal Bungurasih Sidoarjo Keroyok Anggota TNI hingga Babak Belur