News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

KKB Ancam Tembak Mati Pekerja Non-Papua, Aparat Bakal Memperketat Pengamanan

Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kontak tembak kembali terjadi di Intan Jaya, Papua. Kontak tembak terjadi di Kampung Titigi, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya. Personel Satgas Yonif Raider 400/BR yang sedang patroli untuk menjamin keamanan warga masyarakat, ditembak KKB pada Jumat (6/11/2020). Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III (Kapen Kogabwilhan III), Kolonel Czi IGN Suriastawa dalam rilis tertulisnya menyebutkan 2 prajurit TNI ditembak, 1 diantaranya gugur atas nama Pratu Firdaus. Saat ini sedang dilaksanakan proses evakuasi korban, katanya. Kolonel Czi Suriastawa juga menyampaikan, bahwa kejadian ini menambah daftar korban jiwa di Intan Jaya. Bukan hanya prajurit TNI-Polri yang memang bertugas, warga sipil juga jadi sasaran kebiadaban KKB, ujarnya. Dan kemarin kita mendengar pernyataan Bupati Intan Jaya tentang kelakuan KKB yang suka mengambil dana desa. Selebaran permintaan dana kepada masyarakat juga beredar. Dan ini semua menunjukkan bahwa KKB dan pendukungnyalah akar masalah di Papua. TRIBUNNEWS.COM/PUSPEN TNI

TRIBUNNEWS.COM - Aparat TNI-Polri akan memperketat pengamanan di wilayah Papua untuk mengantisipasi serangan dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Untuk diketahui, sebelumnya KKB mengancam akan menembak mati pendatang atau orang non-Papua yang bekerja di wilayah Papua.

Dikutip dari Tribunnews.com, Rabu (9/6/2021), hal tersebut disampaikan oleh Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Rusdi Hartono, Selasa (8/6/2021) lalu.

Rusdi menyampaikan pihaknya akan berusaha seoptimal mungkin untuk memperketat pengamanan bagi seluruh warga NKRI yang bekerja di tanah Papua. 

"Yang jelas, ketika melihat gangguan-gangguan seperti ini, TNI Polri terus berupaya secara optimal. Bagaimana gangguan-gangguan itu bisa ditangani dengan baik," kata Rusdi.

Baca juga: Setelah Dua Jam Kontak Senjata, Aparat Pukul Mundur KKB di Distrik Ilaga

Baca juga: Respon Polri Sikapi Ancaman KKB terhadap Pendatang yang Bekerja di Papua

Dalam kesempatan yang sama, Rusdi juga meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak khawatir dengan ancaman gangguan keamanan KKB Papua.

Rusdi mengatakan, dirinya bersama TNI-Polri akan menangani berbagai ancaman dari pihak KKB di tanah Papua.

"Pasti akan seperti itu, ketika ada gangguan pasti TNI dan Polri bersama instansi yang lainnya akan menangani gangguan tersebut," kata Rusdi.

Dikutip dari Kompas TV, Rabu (9/6/2021), sebelumnya, Rusdi telah memperingatkan kepada KKB bahwa tanah Papua merupakan bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Senin (7/6/2021).

Menurut Rusdi, ancaman KKB tersebut tidak menyurutkan semangat aparat pemerintah dalam membangun Papua.

Baca juga: Jenazah Korban Kebrutalan KKB Papua Telah Dimakamkan Secara Adat

"Papua adalah NKRI dan itu sudah final. Pembangunan di Papua harus tetap berjalan," kata Brigjen Rusdi di Mabes Polri, Jakarta, Senin (7/6/2021).

Hal tersebut dilakukan untuk memperlancar upaya pemerintah dalam melakukan pembangunan wilayah demi kesejahteraan warga Papua.

"Dan tentunya ini akan berdampak terhadap kesejahteraan daripada masyarakat di Papua," terang Rusdi.

Untuk itu, Rusdi meminta KKB tak mengganggu upaya yang dilakukan pemerintah.

Sebelumnya, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat–Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) telah memberikan peringatan kepada pekerja yang berasal dari luar Papua.

Para pekerja yang merupakan warga pendatang, yakni bukan orang asli Papua (OAP) diancam akan ditembak mati oleh TPNPB-OPM.

Untuk itu, mereka meminta seluruh non-Papua keluar dari daerah konflik.

Adapun daerah konflik yang dimaksud antara lain daerah Puncak Papua, Intan Jaya, dan Ndugama.

(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Igman Ibrahim)(Kompas Tv/Tito Dirhantoro)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini