"Kita senang kalau hasil pemijahan hidup semua atau hanya sedikit mati, lalu mengeluarkan warna sesuai yang kita harapkan, jadi nilai ekonomisnya tinggi," ungkapnya.
Namun, duka dirasakan saat hasil breeding ikan cupang itu gagal menetas atau ketika hidup warna cupangnya juga hasil breeding tidak sesuai harapan.
"Yang paling parah itu kalau indukan itu mati, pernah kemarin beli ikan cupang seharga Rp 3 juta tiba-tiba besoknya mati," ujarnya. (Eko Hepronis)
Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Kisah Supri, Pria Disabilitas asal Lubuklinggau Juara Dunia Kontes Ikan Cupang