News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kecelakaan Maut Renggut Nyawa Supervisor Perusahaan di Simalungun, Kondisi Korban Memilukan

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

Laporan Wartawan Tribun Medan Alija Magribi

TRIBUNNEWS.COM, SIMALUNGUN - Tubuh Hardi Purnomo, (49) hancur usai mengalami kecelakaan lalu lintas di Jalan Umum Km 16-17, Nagori Dolok Kahean, Kecamatan Tapian Dolok, Kabupaten Simalungun, Sumatra Utara,  Jumat (25/6/2021) siang.

Hardi terlibat kecelakaan yang membuatnya meninggal dunia dengan kondisi tubuh hancur.

Ia berkendara menunggangi motor Honda Scoopy BK-6043-WAD.

Korban diketahui seorang supervisor dari perusahaan pengirim paket asal Siantar tewas saat hendak mengantarkan barang pesanan ke RS Bridgestone Serbelawan, Kabupaten Simalungun.

Kanit Laka Lantas Polres Simalungun Iptu Jonni Sinaga menyampaikan, kecelakaan berawal saat korban Hardi mengendarai sepeda motor menuju arah Medan.

"Korban melaju dengan kecepatan tinggi.

Baca juga: Pimpinan LPSK Temui KSAD, Perjuangkan Hak Korban Kecelakaan Kerja Teguh Syahputra Ginting

Setibanya di lokasi kejadian korban menabrak lubang yang berada di aspal badan jalan arah jurusannya. Sehingga terjatuh dan terseret ke arah kanan jurusannya," kata Jonni.

Nahas, korban yang tak sempat menyelamatkan diri kemudian dilindas oleh truk Tronton Hino B-9886-FYV pengangkut barang yang dikemudikan Muhammad Nur. 

Hadi pun meninggal dengan kondisi isi perut terburai.

"Kedua kendaraan bertabrakan dan mengakibatkan terjadinya kecelakaan lalu lintas," kata Jonni.

Satuan Lalu Lintas Polres Simalungun kemudian melakukan evakuasi terhadap korban dan kendaraan yang terlibat tabrakan di jalanan.

Adapun jenazah Hadi kemudian dibawa ke kamar jenazah RSUD Djasamen Saragih Siantar.

Di RSUD Djasamen Saragih Siantar, keluarga sudah berdatangan untuk menjeput jenazah.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini