Namun di sisi lain, Misran juga disebut sebagai korban salah sasaran.
Warga Desa Tegalrejo Kecamatan Mayang, Ahmad Faesol menceritakan, peristiwa itu bermula ketika Misran sedang berbincang dengan tetangganya yang bernama Karno di gardu depan rumah Misran.
Baca juga: Kronologi Pasien Covid-19 Kabur dari Rumah Sakit, Ditemukan Tewas di Selokan RUSD Wonosari
Karena dirasa sudah sore, Karno berpamitan pulang kepada Misran. Saat berpamitan itulah, Karno batuk.
Ketika itu, Hasan disebut sedang berjalan ke arah lokasi Karno dan Misran duduk, sehingga mendengar batuk tersebut.
"Batuk itu dinilai sebagai bentuk mencela terhadap pelaku. Padahal tidak ada niatan itu. Kemudian Pak Hasan ini balik ke rumahnya dan kembali lagi membawa celurit."
"Jarak rumahnya dengan gardu rumah Pak Misran ini dekat, hanya sekitar 20 meter," ujar Faesol.
Setibanya di gardu rumah Misran, Hasan hanya berucap maaf dalam Bahasa Madura kepada Misran.
Selanjutnya, dalam sekejap mata, dia langsung menyabetkan celurit ke leher Misran hingga Misran terjatuh berlumuran darah.
Nyawa Misran tidak tertolong.
"Padahal yang batu itu Pak Karno. Pak Karno juga tidak tahu ada apa-apa, juga tidak punya masalah dengan pelaku. Dia juga sudah pulang, ketika pelaku datang lagi membawa celurit."
"Yang dibacok Pak Misran, jadi ya seperti salah sasaran. Tapi Pak Hasan ini juga dikenal pemarah," imbuh Faesol.
Setelah melakukan perbuatannya, Hasan kembali ke rumahnya.
Lelaki itu duduk di teras rumahnya ketika polisi mengamankan dia.
Baca juga: Kakek 80 Tahun Tak Sengaja Bacok Tangan Sendiri, Korban Tewas saat Hendak Tebang Pohon Randu
Polisi mendapatkan laporan dari warga tentang peristiwa tersebut.