"Badan rasanya enggak karuan. Lemas dan tenggorokan sakit. Padahal sehari sebelumnya sudah tidak demam, tapi hari itu aku demam lagi."
"Kemudian hari Rabu aku diberi alat swab oleh kantor untuk cek untuk memastikan hanya demam biasa atau terpapar covid-19," bebernya.
Riski kaget ketika mengetahui hasilnya jika ternyata dia terkonfirmasi positif covid-19 setelah melihat dua garis merah.
Semula ia sempat merasa panik karena sempat melakukan kontak dengan teman kosnya.
"Kaget lah lihat hasilnya ternyata positif. Akhirnya aku tetap isoman di kos," kata perempuan asli Kabupaten Kendal ini.
Baca juga: Tips Sembuh Dari Covid-19 Dalam Waktu 7 Hari Ala Profesor Ari, Konsumsi Obat Sesuai Anjuran Dokter
Dia bersyukur selama menjalani isoman di kos ada orang-orang baik yang membantu memberikan kebutuhannya. Baik makanan maupun obat-obatan.
Karena dirinya pun juga baru satu bulan tinggal di Kota Semarang, sehingga tidak tahu apotek terdekat.
Riski Sempat anosmia sejak 1 Juli 2021.
"Tapi setiap hari hidung kuolesin minyak kayu putih. Terapi uap juga. Setiap hari juga rutin minum ramuan jahe, lemon, dan madu," ceritanya. Tanggal 10 Juli akhirnya swab lagi dan hasilnya negatif.
Riski mengaku selama isoman tidak berkonsultasi dengan dokter, melainkan ia hanya mengandalkan resep yang diberikan oleh teman dan orangtua.
Ia pun juga tidak merasakan ada efek samping dari obat-obatan yang dikonsumsinya.
"Alhamdulillah tidak ada. Obat yang aku konsumsi ya hanya obat batuk dan demam biasa yang ada di apotek."
"Sekarang aku jadi benar-benar percaya jika covid itu ada," tegas Riski.
Baca juga: Susi Pudjiastuti Padukan Obat Murah Saran Erick Thohir, dan Vitamin, 8 Karyawan Sembuh dari Covid-19
Minum Air Putih Hangat