News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pasutri Pensiunan di Banjarnegara Ini Hidup di Tengah Hutan, Berikut Alasannya

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rumah tua tengah hutan Desa Prigi Kecamatan Sigaluh, Banjarnegara yang didiami olehpasytri pensiunan PNS

TRIBUNNEWS.COM, BANJARNEGARA -- Tak seperti masyarakat biasanya yang memilihi hidup bertetangga, sepasang suami istri (pasutri) di Banjarnegara , Jawa Tengah ini memilih hidup menyendiri di hutan.

Pasutri di Desa Prigi Kecamatan Sigaluh, Banjarnegara, Edi Suharto dan Peni.

Mereka yang telah berusia senja memilih menghabiskan sisa umur di tengah hutan.

Sebuah rumah kayu berdiri kokoh di atas hamparan tanah hutan, Desa Prigi Kecamatan Sigaluh, Banjarnegara.

Di atas rumah itu adalah hutan lindung yang jarang dijamah warga.

Baca juga: Hutan Lebat Hingga Tebing Curam Hambat Helikopter Caracal TNI Evakuasi 2 Jenazah Teroris Poso

Akses menuju rumah itu jelas bukan jalan pemerintah, melainkan jalan setapak untuk lalu lintas petani ke kebun atau hutan.

Butuh perjuangan keras untuk mencapai rumah itu. Jalannya masih berbatu, banyak tanjakan dan kelokan tajam. Pastinya, tidak semua pengendara punya nyali untuk melintasinya.

Hawa sejuk langsung terasa saat menapaki halaman rumah tua itu. Sunyi langsung menghampiri. Keheningan menyambut. Tidak terdengar suara warga bergema.

Yang ada, di dalam rumah itu, seorang wanita tua tengah sibuk dengan kesendiriannya.

Ia jarang memiliki lawan bicara.

Baca juga: Pria Pencari Ikan di Sumbar Ditemukan Tewas dalam Hutan, Diduga Korban Keganasan Hewan Buas

Kecuali dengan suami yang saat itu belum pulang bekerja.

"Suami masih di kebun, " katanya, Selasa (13/7/2021)

Pasangan itu bukannya warga pedalaman atau orang primitif yang menolak moderninisasi.

Mereka punya alasan tersendiri hingga memutuskan tinggal menjauh dari pemukiman.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini