TRIBUNNEWS.COM - Seorang anggota Satpol PP tengah menjadi sorotan publik setelah memukul seorang ibu hamil, pemilik warung kopi (warkop) di Panciro, Gowa, Sulawesi Selatan.
Peristiwa tersebut menjadi viral setelah video pemukulannya beredar di media sosial Twitter.
Hingga Kamis (15/7/2021), video tersebut telah ditonton sebanyak lebih dari 287 ribu kali dan mendapat ratusan komentar dari warganet.
Kemudian, pemilik akun Twitter @tedonkknodet_ bernama Dodo yang mengaku sebagai pelanggan warung kopi tersebut, menceritakan kronologi kejadiannya.
Baca juga: VIRAL, Wanita Hamil 9 Bulan Jadi Korban Pemukulan Oknum Satpol PP Kabupaten Gowa
Dodo mengatakan, sejak awal PPKM Mikro diterapkan di Panciro, Gowa, kedua pasangan suami istri pemilik warung kopi itu telah taat mematuhi protokol kesehatan.
Hal itu dibuktikan dengan Dodo yang berkali-kali hendak singgah untuk membeli kopi, ternyata sudah tutup.
"Ini Warkop dekat rumahku di Panciro, Gowa. Sy sering ngopi disitu. Mereka taat prokes, sy tau karena 2 hari mka pulang kerja mo singgah ngopi disitu tp mereka sudah tutup," tulis Dodo dalam cuitannya, Rabu (14/7/2021).
Saat dihubungi Tribunnews.com, Dodo membenarkan jika rumahnya dekat dengan warung kopi tersebut dan sering mendatanginya selepas kerja.
"Saya adalah salah seorang pengunjung yang sering ngopi di lokasi."
"Saya tidak bertetangga dengan pemilik warkop tersebut, tapi rumah saya tidak jauh dari lokasi warkop," kata Dodo kepada Tribunnews.com, Kamis (15/7/2021).
Kemudian, saat hendak mendatangi lokasi pada Rabu (14/7/2021) pukul 23.00 WITA untuk membungkus kopi, Dodo heran dengan keramaian yang ada.
Baca juga: VIRAL, Wanita Hamil 9 Bulan Jadi Korban Pemukulan Oknum Satpol PP Kabupaten Gowa
Untuk itu, ia pun menanyakan kepada salah seorang penjaga warung kopi mengenai apa yang sedang terjadi.
"Sekira pukul 23.30 WITA saya bermaksud mampir di warkop tersebut untuk membungkus kopi, tapi sudah (ada, red) ramai-ramai."
"Jadi saya menanyakan ada apa dan kronologi yang saya tuliskan itulah yang saya dapat dari karyawannya," ujar Dodo.