"Pas hari H (melahirkan) rumah sakit semuanya penuh. Terus pas HPL mungkin sudah terasa mau melahirkan. Dia ke tempat bidan," kata Mudzakir, dikutip dari Kompas.com.
Hal senada diceritakan oleh Semi Ota.
Ia telah berusaha menghubungi rumah sakit namun seluruh rumah sakit sedang penuh.
Semi lalu menghubungi pak lurah untuk meminta ambulans.
Namun ambulans tersebut tak kunjung datang.
MR akhirnya melahirkan di halaman rumah Semi Ota.
"Rumah sakit ternyata penuh. Terus menghubungi Pak Lurah minta ambulans tidak datang-datang. Akhirnya sambil menunggu ada ambulans ibu itu lahiran di tempat saya tidak bisa dirujuk," kata Semi dihubungi Kompas.com, Jumat (16/7/2021), mengutip Kompas.com.
MR melahirkan secara normal.
Kini ia dan bayinya bersama dua anaknya yang lain menjalani isolasi di tempat isolasi terpusat Desa Basin.
Mereka diawasi oleh bidan desa setempat.
Sementara suami MR isolasi di rumahnya.
"Rumahnya tidak memenuhi syarat untuk isolasi. Jadi biar nyaman MR bersama bayi dan dua anaknya di isolasi terpusat. Suaminya isolasi di rumah," terang Camat Kebonarum Mudzakir.
(Tribunnews.com/Miftah, Kompas.com/Labib Zamani)