Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aksi petugas Satpol PP Kabupaten Gowa yang diduga bersikap arogan terhadap pemilik warung kopi (warkop) menjadi sorotan.
Dikutip Tribun-Timur.com, oknum petugas Satpol PP itu bernama Dhani Hamdan.
CCTV di warkop tersebut merekam detik-detik penganiayaan yang dilakukan oknum Satpol PP itu.
Baca juga: 5 FAKTA Ibu Hamil Dipukul Oknum Satpol PP saat Razia PPKM Darurat, Korban Pingsan saat Lapor Polisi
Peristiwa itu bermula saat Satpol PP Gowa menggelar razia Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro, Rabu (14/7/2021) malam.
Ada empat tim yang dikerahkan dalam penegakan PPKM skala mikro ini, dan menyasar berbagai tempat yang ada di Butta bersejarah.
Tim 4 yang dipimpin Sekertaris Daerah (Sekda) Kabupaten Gowa, Hj Kamsina menuju ke sebuah warkop.
Di daerah Panciro, petugas mendengar suara musik cukup keras.
Baca juga: Viral Oknum Satpol PP di Gowa Pukul Ibu Hamil saat Razia PPKM, Begini Kronologinya
Petugas gabungan kemudian memeriksa Warkop Ivan.
Kedatangan Tim 4 di warkop ini berakhir pertikaian antara satpol PP dengan pemilik warkop.
Videonya yang merekam pertikaian itu kini viral di media sosial.
Dalam video tersebut, seorang petugas Satpol PP yang di seragamnya tertulis nama Dhani terlibat cekcok dengan pemilik warkop.
"Mana surat izin ini kafe saya mau lihat," kata Satpol PP itu sembari menghampiri seorang wanita yang duduk di sofa dan merupakan pemilik warkop.
"Pelan-pelan pak, orang lagi hamil pak, santai pak," kata suami si wanita sambil merekam video.
Perdebatan berakhir dengan pemukulan pemilik warkop oleh anggota Satpol PP bernama Dhani.
Istrinya yang menurut informasi bernama Riyana langsung berdiri dan melempar kursi ke Satpol PP saat melihat suaminya dipukul.
Satpol PP kemudian memukul wanita tersebut.
Kericuhan dapat dilerai oleh anggota Satpol PP lainnya dan seorang polisi yang ikut dalam patroli PPKM Mikro itu.
Menanggapi peristiwa tersebut, Kasatpol PP Kabupaten Gowa, Alimuddin Tiro akan menelusuri pemicu dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh anggotanya.
"Untuk pemicunya masih kita dalami, tidak mungkin ada asap jika tidak ada api," kata Alimuddin Tiro dikutip dari Tribun-Timur.com.
Berdasarkan laporan masyarakat, sambung Alimuddin, warkop milik pasutri itu berlokasi di dekat masjid.
Informasi yang ia terima dari masyarakat, di warkop itu kerap memutar musik meski azan berkumandang.
"Saat tim PPKM masuk di kafe tersebut pada jam 8 malam lewat, masih terdengar musik dan petugas menegur agar tidak menyalakan musik tersebut," kata Alimuddin.
Di situlah terjadi miskomunikasi antara oknum Satpol PP Gowa hingga terjadi pemukulan.
"Kami juga mendapatkan informasi dari teman bahwa dia (Riana) pemilik warkop negatif hamil, tapi itu belum kita buktikan secara medis," jelasnya.
Untuk hasil pemeriksaan dari dokter, Alimuddin juga menagku belum mendapatkan hasil dan masih akan menyelidiki lebih lanjut.
"Ini akan kita telusuri apakah benar dia betul hamil atau tidak, ini kan baru tadi malam kejadianya dan baru tadi kami menerima sms lewat WatsApp bahwa dia tidak hamil. Ini kita akan telusuri," ujarnya.
Selain itu dari informasi yang diterima, korban menolak ketika diperiksa USG di rumah sakit.
Alimuddin mengatakan oknum Satpol PP yang diduga memukul wanita hamil saat operasi PPKM Mikro akan segera diperiksa.
"Rencana pemeriksaannya paling cepat besok (Jumat) dan paling lambat lusa (sabtu)," katanya.
Ivan, pemilik warkop yang diduga jadi korban, menceritakan awal mula pertikaian tersebut.
Ivan mengatakan, saat itu ia sedang live dan memutar musik.
Petugas pun mengira ada pengunjung di dalam warkop.
Petugas masuk memeriksa warkop milik Ivan, namun tidak ditemukan pengunjung.
"Jadi saya ditanya kenapa putar musik, dan saya jawab saya sementara live dan memperlihatkan ke petugas," ujarnya, kepada wartawan saat ditemui, Kamis (15/7/2021) dini hari.
Dia mengaku telah menutup warkopnya sebelum jam 7 malam sesuai arahan pemerintah.
"Tidak ada pengunjung, biar satu tidak ada, karena kami memang tidak terima pengunjug," kata Ivan.
Menurut dia, awalnya petugas gabungan mendatangangi warkopnya secara baik-baik.
Hanya saja, lanjut dia, salah satu petugas PPKM mikro menegur istrinya yang dinilai berpakaian seksi.
"Salah satu petugas PPKM menegur istriku karena berpakaian seksi, tapi istri saya sudah menutup pakai daster karena setahu istriku kan tidak ada orang jadi wajarlah karena ini rumah sekaligus dia berpakain seksi tidak masalah," bebernya.
"Petugas yang menegur itu seorang ibu-ibu dan istri ku marah karena ini kan PPKM yang diatur bukan pakaian seksi tidak ada sangkut pautnya," sambung dia.
Kanit Reskrim Polsek Bajeng, Ipda Ariyanto mengatakan pihaknya telah menerima laporan dari pemilik kafe terkait dugaan penganiayaan oleh petugas Satpol PP.
Menurut dia, pihaknya masih melakukan penyelidikan atas dugaan penganiayaan saat razia PPKM mikro.
"Terkait video yang viral kami belum teliti karena kita fokus penanganan di TKP dan masih diselidiki," katanya.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Oknum Satpol PP Gowa Pukul Ibu Hamil, Suami Korban: Awalnya Istri Ditegur Berpakaian Seksi