Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tinggi muka air (TMA) kawasan tergenang banjir di Kabupaten Kayong Utara, Provinsi Kalimantan Barat menurun.
Hal tersebut dipantau BPBD setempat pada hari ini, Sabtu (17/7/2021). BPBD berharap aktivitas masyarakat dapat segera pulih setelah banjir berangsur surut.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kayong Utara juga melaporkan mobilitas masyarakat masih terganggu karena beberapa akses jalan belum dapat dilewati.
Di samping itu, kegiatan perekonomian belum sepenuhnya berjalan, seperti pertokoan yang terendam banjir.
Namun demikian, sebagian kecil warga, seperti di Dusun Tanjung, Desa Tanjung Satai, telah membuka toko mereka. Kondisi cuaca cerah diharapkan dapat mempercepat surutnya genangan. BPBD memantau TMA berkisar 10 - 30 cm di beberapa titik.
Baca juga: Banjir dan Longsor Landa Kayong Utara Kalbar, 1 Orang Dilaporkan Meninggal Dunia
Selain terdampak banjir, beberapa titik longsor terjadi di kabupaten ini. Perkembangan terkini pascalongsor, BPBD dan instansi terkait masih melakukan upaya pencarian terhadap 1 warga korban longsor yang belum ditemukan.
BPBD Kabupaten Kayong Utara mencatat 7 desa di tiga kecamatan terdampak banjir.
Ketujuah desa tersebut yaitu Desa Sedahan Jaya dan Sejahtera di Kecamatan Sukadan, Desa Sei Mata-mata dan Medan Jaya di Simpang Hilir, dan Desa Tanjung Satau, Satai Lestari dan Kemboja di Pulau Maya.
Kejadian banjir yang disertai longsor ini mengakibatkan pengungsian, jatuhnya korban jiwa dan kerusakan infrastruktur.
BPBD dan instansi terkait lain juga terus melakukan penanganan darurat.
Baca juga: Empat Kecamatan di Kabupaten Sintang Kalbar Masih Terendam Banjir
Pemerintah daerah Kabupaten Kayong Utara menetapkan status tanggap darurat terhitung sejak 14 hingga 27 Juli 2021
Pemerintah daerah setempat mencatat 4.845 KK mengungsi di Kantor Kecamatan Pulau Maya dan Kecamatan Sukadana.
BPBD kabupaten dan instansi terkait lain telah memberikan pelayanan dasar kepada para warga yang mengungsi. Penanganan darurat sejak awal telah dilakukan oleh BPBD setempat, seperti penyediaan bantuan permakanan, perlengkapan masak, tikar dan selimut.