News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kronologi 2 Pemuda di Sulsel Dihajar Warga Gara-gara Suara Knalpot Motor, 1 Korban Tewas

Editor: Endra Kurniawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi dua orang pemuda dihajar warga lantaran suara knalpot motor.

TRIBUNNEWS.COM - Kasus penganiayaan yang berujung pembunuhan terjadi di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan (Sulsel)

Diketahui yang menjadi korbannya adalah dua orang pemuda.

Mereka masing-masing bernama Tasbir (20) dan Ferdi (14).

Sedangkan pelakunya merupakan dua orang warga, AK (19) dan AA (19).

Akibat kejadian ini, Tasbir dianiaya sehingga tewas di tempat.

Sedangkan korban bernama Ferdi mengalami patah tulang pada bagian kaki dan harus mendapatkan perawatan.

Baca juga: Penjelasan Polisi soal Remaja di Bekasi yang Tewas Saat Hadang Truk untuk Konten di Medsos

Diketahui motif dari penganiayaan berawal dari suara knalpot motor.

Kini kasus yang melibatkan AK dan AA sudah memasuki ranah persidangan.

Sidang memasuki tahap pembuktian di Pengadilan Negeri Bantaeng, Rabu (14/7/2021).

Humas Pengadilan Negeri Bantaeng, Tri Winzas Satria Halim, mengatakan kedua terdakwa mengaku membunuh Tasbir karena kesal dengan suara knalpot bising saat mengendarai sepeda motor.

Insiden terhadi pada Jumat, (26/2/2021) malam.

"Hal tersebut dikarena korban ugal-ugalan naik motor dan suara knalpotnya sangat bising," kata Tri Winzas Satria Halim saat dihubungi TribunBantaeng.com, via pesan WhatsApp, Jumat, (16/7/2021), siang.

Dikatakan, dalam sidang tersebut jaksa menghadirkan lima saksi yakni, Syahrir (Ayah Tasbir), Ferdi (korban), Adrian dan Ali Imran (teman Tasbir) serta salah satu terdakwa.

Sang ayah, Syahrir yang hadir dalam sidang sangat marah atas penganiayaan yang mengakibatkan anaknya tewas.

Akan tetapi, kini Syahrir sudah memaafkan kedua terdakwa namun memohon kepada majelis hakim untuk menjatuhkan hukuman sesuai hukum yang berlaku.

"Orang tua korban menjadi saksi dipersidangan sangat marah namun sudah memaafkan kedua terdakwa akan tetapi memohon kepada majelis hakim untuk proses hukum tetap di jalankan," ujarnya.

Diketahui, Kapolres Bantaeng, Rachmat Sumekar, menjelaskan bahwa pada hari kejadian AK dan AA, sedang nongkrong bersama teman-temannya di pinggir jalan dekat rumahnya di Kampung Mappilawing Kecamatan Bantaeng.

Baca juga: Duel Maut Sopir Truk dengan Teman Lama di Cilincing, Saling Serang Pakai Sajam, 1 Orang Tewas

Tiba-tiba melintas Tasbir berboncengan dengan Ferdi menggunakan sepeda motor Yamaha F1Z R memancing keributan.

"Tersangka AK mengajak tersangka AA mengejar kedua korban dengan menggunakan satu unit sepeda motor Merk Yamaha Fino milik tersangka AA," Senin, (8/2/2021) lalu.

Kedua tersangka mengejar kedua korban ke jalan Lingkar Kampung Jagung tetapi saat itu kehilangan jejak.

Di jalan tersebut AA meminta berhenti karena ingin buang air kecil dan AK pergi membeli rokok di sebuah warung.

Saat buang air kecil AA tak sengaja menemukan sebilah parang tanpa sarung yang nantinya digunakan untuk menganiaya korban.

"Selanjutnya tersangka AK mengarahkan sepeda motor untuk kembali pulang ke kampung Mappilawing. Saat itu melintas di depan mereka sepeda motor F1Z R masih berboncengan dengan orang yang sama," jelasnya.

Alhasil, kedua tersangka kembali mengejar kedua korban. Namun, saat berbelok ke jalan menuju Kampung Bissampole ternyata banyak teman kedua korban.

Sontak kedua tersangka yang melintas dilempar menggunakan batu kemudian dikejar oleh lima sepeda motor termasuk kedua korban.

Setelah itu, kedua tersangka yang awalnya dikejar lima motor tersisa satu motor yang dikendarai kedua korban dan mengejar hingga ke pertigaan Kalimbaung.

Kejar-kejaran terus berlangsung hingga pada akhirnya kedua tersangka memepet kedua korban.

"Tersangka AK memepet motor yang dikemudikan Tasbir, saat memepet korban F hendak menikam tersangka AK tapi sempat ditepis oleh AA," tuturnya.

AA yang dari awal membawa parang membalas dengan menebaskankan ke tubuh F tetapi ditangkis menggunakan kaki kanannya.

Baca juga: Reuni Berujung Maut, Pria di Boyolali Tewas Ditusuk Teman Lama Usai Pesta Miras, Ini Kronologinya

Setelah kejadian itu, motor yang dikemudian Tasbir oleng dan tak bisa lagi dikendalikan sehingga menabrak tempat sampah.

Akibatnya mereka langsung terjatuh dan hasil visum Ferdi yang ditemukan tak sadarkan diri mengalami luka pada leher kanan, bengkak dan patah pada paha kiri serta terdapat luka tusuk pada bagian betis kanan.

Sementara, Tasbir yang ditemukan telah tewas di tempat bersimbah darah berdasarkan hasil visum mengalami perubahan bentuk bergeser ke dalam pada bagian dagu kiri.

Selain itu, darah keluar pada kedua telinga kanan dan kiri. Darah juga keluar pada kedua lubang hidung, lengan kanan terpelintir dan luka lecet pada bagian dada.

"Sepeda motor yang dikendarai Tasbir bersama F menabrak trotoar. Melihat kejadian tersebut kedua tersangka langsung kabur dan bersembunyi di rumah Om/Pamannya di Kampung Pasorongi Kelurahan Lamalaka Kecamatan Bantaeng," lanjutnya.

Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Gegara Kenalpot Racing, Dua Remaja di Bantaeng Diamuk, Satu Tewas Satu Patah Tulang

(Tribun-Timur.com/Achmad Nasution)

Berita lainnya seputar kasus penganiayaan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini