News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Dijanjikan Kerja di Timur Tengah, Gadis 17 Tahun asal NTB Jadi Korban Perdagangan Orang dan Dicabuli

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PERDAGANGAN ORANG: Dirreskrimum Polda NTB Kombes Pol Hari Brata (dua dari kiri) bersama Kabid Humas Polda NTB Kombes Pol Artanto (dua dari kanan) menunjukkan barang bukti TPPO dalam keterangan pers, Kamis (22/7/2021).

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili

TRIBUNNEWS.COM, MATARAM – Anak gadis berinisial PPD (17) menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).

Perempuan asal Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB)  bersama 6 orang lainnya hendak dikirim ke Timur Tengah oleh tekong berinisial LS (48), asal Lombok Timur.

Sebelum diberangkatkan menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI), identitas korban dipalsukan oleh pelaku LS.

Tidak hanya itu, korban PPD diduga menjadi korban pelecehan seksual si tekong.

Dia sempat disekap di rumah pelaku dan dirudapaksa sampai hamil.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda NTB Kombes Pol Hari Brata menjelaskan, kejadian itu bermula pada bulan Mei 2021, di Dusun Ombe Dese, Desa Rumak, Kecamatan Kediri, Lombok Barat.

Baca juga: Suami Aniaya Istri, Emosi setelah Korban Menolak Diajak Pulang saat Nongkrong di Kios Tengah Malam

Tersangka lain berinisial F merekrut korban PPD yang masih berusia 17 tahun.

”Dia direkrut untuk dipekerjakan ke luar negeri yaitu ke negara Timur Tengah,” ungkap Hari Brata, dalam keterangan pers, Kamis (21/7/2021).

Setelah direkrut, tersangka F memperkenalkan korban PPD ke sponsornya yang berinisial LS.

LS membuatkan dokumen palsu berupa KTP dan kartu keluarga palsu.

Dimana tanggal lahir korban diubah, semula 15 Februari 2004 menjadi 15 Februari 1998.

”Alamat korban juga diubah, yang semula di Lombok Barat menjadi Lombok Timur,” beberanya.

Baca juga: Peringatan Dini BMKG, Kamis 22 Juli 2021: Wilayah Jawa Barat Berpotensi Hujan Lebat hingga Angin

Setelah dokumen kependudukan rampung, korban bersama 6 calon PMI lainnya diberangkatkan ke Kabupaten Sumbawa Besar menggunakan mobil untuk pembuatan paspor.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini